Rabu, 14 Mei 2025


FGD ISSAAS : Hadapi Isu Global Produk Perlindungan Tanaman untuk Pertanian Berkelanjutan

07 Jul 2023, 13:42 WIBEditor : Gesha

The International Society for Southeast Asian Agricultural Sciences (ISSAAS) Indonesia Chapter menggelar kegiatan focus group discussion (FGD) berkaitan dengan isu global Produk Perlindungan Tanaman (Prolintan).

Forum Diskusi

Dalam FGD ini, diselenggarakan sejumlah forum diskusi dengan topik-topik menarik dari beberapa instansi yang memperlihatkan keunikan dan keberagaman. Kementerian Perdagangan dan Badan Standar Nasional (BSN) memberikan pembaruan mengenai kesepakatan hijau (EU Green Deal) yang berdampak pada perdagangan internasional.

Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) memberikan update tentang pelaksanaan dan standarisasi Batas Maksimum Residu (MRL).

Sementara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Pertanian (Kementan), dan Tim Teknis Komisi Pestisida merespons isu global mengenai Pestisida Berbahaya Tinggi (HHP).

Prof. Dr. rer. nat. Budiawan, Anggota Tim Teknis Komisi Pestisida dan Guru Besar Fakultas MIPA UI, menyampaikan strategi yang berfokus pada kajian ilmiah dan pendekatan berbasis analisis risiko (risk) daripada pendekatan berbasis bahaya (hazard).

Keberadaan para pemangku kepentingan lainnya seperti akademisi IPB dan UI, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Perlindungan Hortikultura, Direktorat Perlindungan Perkebunan, Direktorat Pupuk dan Pestisida, Direktorat Kimia Hulu Kementerian Perindustrian, serta perwakilan industri seperti Asosiasi Crop Care Indonesia dan CropLife Indonesia, menandakan pentingnya diskusi ini.

Diskusi dalam FGD tersebut menghasilkan beberapa poin penting dalam menghadapi tantangan global di bidang pertanian terkait isu Pestisida Global.

Salah satunya adalah persiapan Indonesia dengan bukti ilmiah melalui studi dan kajian mendalam sebagai dasar untuk melakukan negosiasi dengan pihak-pihak pengambil kebijakan di luar negeri, seperti Uni Eropa.

Tindakan antisipatif juga diperlukan melalui pelatihan dan pembimbingan bagi petani dan tenaga kerja pertanian, sehingga Indonesia dapat menghasilkan produk dengan kuantitas dan kualitas yang tinggi.

Selanjutnya, pemahaman terhadap standar HHP yang berlaku juga menjadi hal penting, serta perlunya dilakukan kajian oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga riset, dan industri, guna mendapatkan produk yang berkualitas bagi petani dan konsumen.

Reporter : Nattasya
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018