SNI Bina UMK menjadi sarana UMK Pertanian meraih label SNI
TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta -- Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) bersama Badan Standardisasi Nasional (BSN) membina usaha mikro dan kecil (UMK) sektor pertanian untuk mendapatkan label SNI dalam bentuk program pendampingan Bina UMK. Sehingga, UMK Pertanian bisa lebih pede menampilkan logo SNI Bina UMK dalam kemasannya.
Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, Fadjry Djufri mengatakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memiliki kesempatan emas untuk meningkatkan daya saing produk mereka dengan menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Mengapa hal ini begitu penting? Sebab, SNI bukan hanya menjamin mutu dan keamanan produk bagi konsumen, tetapi juga membantu UMKM dalam mencapai standar kualitas yang tinggi.
Salah satu langkah konkret yang dapat diambil oleh UMKM adalah mengikuti program SNI Bina UMK. Program ini dirancang khusus untuk UMK dengan risiko rendah, memberi mereka akses lebih mudah untuk mendapatkan tanda SNI yang diakui secara nasional.
Bagaimana cara bergabung dalam program ini? UMK harus memulai dengan mendaftarkan Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui Online Single Submission (OSS) dan mengisi checklist pernyataan pemenuhan Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai bentuk komitmen mereka terhadap standar kualitas yang tinggi.
"Dengan menerapkan SNI, UMKM bukan hanya meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk mereka, tetapi juga memperluas pasar dan peluang bisnis. Produk yang memenuhi standar SNI akan lebih mudah diterima di pasar domestik maupun internasional. Oleh karena itu, pelaku usaha mikro kecil seharusnya melihat SNI sebagai peluang untuk memperbaiki dan mengembangkan bisnis mereka, serta memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional," jelasnya.
Setelah mendaftar, UMK yang memenuhi persyaratan akan memperoleh tanda SNI Bina UMK. Agar bisa memanfaatkan program ini, UMK perlu mengaktifkan akun mereka di situs web binaumk.bsn.go.id. Setelah aktivasi akun, pelaku UMK yang telah mendapatkan tanda Bina UMK akan mendapatkan akses ke berbagai kegiatan pembinaan, pelatihan, bimbingan teknis (Bimtek), dan konsultasi.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa program SNI Bina UMK ini tidak memerlukan biaya alias gratis. Diharapkan bahwa UMK di sektor pertanian dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka sesuai dengan standar nasional, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing dan kepercayaan konsumen terhadap produk UMK tersebut.
Badan Standardisasi dan Pengendalian Mutu (BSIP) memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan standar instrumen pertanian. Fungsinya mencakup pengelolaan produk instrumen pertanian terstandar, dukungan manajemen, dan fasilitas standar instrumen pertanian. BSIP juga aktif dalam membina usaha menengah dan kecil di sektor pertanian untuk memahami dan mengimplementasikan SNI, terutama SNI Pertanian.
BSIP bukan hanya memberikan dukungan kepada produksi pertanian, tetapi juga memastikan produk-produk tersebut aman dan sehat melalui proses standarisasi yang ketat. Produk pertanian yang aman dapat dihasilkan melalui langkah-langkah seperti budidaya, penanganan panen, dan pasca panen, yang semuanya mengikuti standar yang telah ditetapkan.
Dalam standar budidaya tanaman, terdapat praktik-praktik seperti Good Agriculture Practices (GAP), Good Handling Practices (GHP), Good Manufacturing Practices (GMP), dan Good Farming Practices (GFP) yang harus diikuti oleh para pelaku usaha. Hal ini membantu memastikan bahwa produk pertanian diproduksi dengan kualitas terbaik dan memenuhi standar keamanan dan kesehatan.
BSIP juga memiliki satuan kerja di setiap provinsi yang disebut Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP). Unit kerja ini merupakan perpanjangan tangan dari BSIP dan berperan dalam membina UMK di sektor pertanian, terutama dalam memperoleh SNI. Mereka membantu UMK memahami persyaratan SNI dan memberikan panduan serta dukungan untuk mencapai standar tersebut, memastikan bahwa produk pertanian yang dihasilkan memenuhi kriteria mutu dan keamanan yang ditetapkan oleh standar nasional.