Erupsi Gunung Ruang
TABLOIDSINARTANI.COM, Sitaro -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), saat ini berada pada status level IV atau awas. Akibat erupsi ini, ratusan warga telah mengungsi.
"Tingkat aktivitas G. Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dinaikkan dari level III (Siaga) ke level IV (Awas)," tulisnya di postingan Instagram @pvmbg_, Rabu (17/4/2024).
Masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ruang dan para pengunjung atau wisatawan diimbau untuk tetap waspada dan tidak memasuki wilayah dalam radius 6 km dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.
Selain itu, warga yang tinggal di Pulau Tagulandang yang berada dalam radius 6 km juga diimbau untuk segera dievakuasi ke tempat yang aman di luar radius tersebut.
Erupsi ini juga berpotensi menyebabkan tsunami karena kemungkinan adanya runtuhan tubuh gunung ke laut.
"Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami yang disebabkan oleh runtuhan tubuh gunungapi ke dalam laut," katanya.
Proses Evakuasi
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, menyatakan bahwa masyarakat Pulau Tagulandang yang berada dalam radius 6 kilometer telah melakukan evakuasi mandiri setelah erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Masyarakat yang mengungsi menuju daerah perbukitan dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua ke arah timur, timur laut, dan utara untuk menjauhi daerah yang masih terdapat lontaran batu pijar.
Abdul juga mengungkapkan bahwa meskipun dalam radius 6 kilometer, masih terjadi lontaran batu pijar ukuran sebesar jempol orang dewasa yang mencapai pemukiman warga.
Untuk mengantisipasi kondisi yang mendesak, BNPB menganjurkan masyarakat untuk menggunakan masker sementara, bahkan dengan menggunakan sapu tangan.
Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) telah menyediakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk proses evakuasi.
Abdul juga menjelaskan bahwa karena kondisi malam hari, BPBD belum dapat turun ke lapangan untuk mengevakuasi secara langsung. Pagi nanti, BNPB akan melakukan pendataan secara detail.
Data sementara hingga Rabu siang, masyarakat yang sudah dievakuasi oleh BNPB sebanyak 828 jiwa yang berasal dari Pulau Gunung Ruang ke Pulau Tagulandang.
Sedangkan proses evakuasi akan berlanjut karena sepertiga Pulau Tagulandang masuk dalam radius 6 kilometer yang harus dikosongkan setelah peningkatan status Gunung Ruang menjadi awas.
"Menurut perkiraan sementara kami, terdapat sekitar 1.585 jiwa yang berada dalam radius 2,5 kilometer dari puncak Gunung Ruang dan wajib untuk meninggalkan daerah tersebut karena risiko tinggi. Namun, kami belum dapat memastikan apakah seluruh 1.585 jiwa tersebut telah keluar dari radius tersebut atau masih berada di dalamnya," sebutnya.
Untuk total keseluruhan jumlah masyarakat yang harus dievakuasi dari radius 6 kilometer puncak Gunung Ruang, data sementara menunjukkan sekitar 11.615 jiwa. BNPB akan menyediakan kebutuhan logistik dasar bagi masyarakat yang dievakuasi, seperti tenda, makanan, dan kebutuhan lainnya.