Minggu, 20 April 2025


Dorong Petani Gunakan Pupuk Hayati, Pemkab Sukoharjo Luncurkan Provibio Botani IPB

17 Mei 2024, 07:34 WIB

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani meluncurkan Pupuk Hayati Provibio Botani bersama IPB di Desa Kragilan, Mojolaban, Rabu (15/5/2024).

TABLOIDSINARTANI.COM, Sukoharjo -- Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, bertekad mempertahankan surplus beras dengan meluncurkan Pupuk Hayati Provibio Botani bersama IPB di Desa Kragilan, Mojolaban, Rabu (15/5/2024).

"Pupuk hayati adalah Pupuk alternatif yang ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian," sebut Etik.

Peluncuran pupuk ini diharapkan dapat mengubah ketergantungan petani pada pupuk kimia, sehingga pertanian berwawasan lingkungan dapat terwujud di Kabupaten Sukoharjo.

Etik Suryani menyatakan bahwa Kabupaten Sukoharjo adalah lumbung padi di Jawa Tengah. Keberhasilan mempertahankan surplus beras didukung oleh petani, petugas, dan stakeholder dari pemerintah serta swasta yang mengadopsi inovasi teknologi pertanian. 

"Untuk mempertahankan surplus beras, kuncinya adalah kolaborasi antarstakeholder dengan komitmen dan sinergi untuk mencapai kedaulatan pangan. Swasembada pangan tidak bisa hanya dibebankan kepada petani; pemerintah, swasta, akademisi, dan media massa juga harus berperan dalam pembangunan pertanian di Kabupaten Sukoharjo," terangnya.

Menurutnya, dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan pangan juga meningkat. Tantangan ini diperparah dengan keterbatasan lahan pertanian dan ancaman anomali iklim. Oleh karena itu, diperlukan inovasi untuk meningkatkan produksi pangan dan mempertahankan surplus beras.

"Jumlah penduduk Sukoharjo yang bekerja sebagai petani hanya 4,8 persen dari total populasi, sehingga mempertahankan surplus beras bukanlah hal mudah," ujar Bupati. 

Ia melanjutkan, menghadapi dampak perubahan iklim dan keterbatasan pupuk bersubsidi, diharapkan swasta dan akademisi turut membantu petani dengan solusi budidaya. Dengan demikian, selain meningkatkan produksi padi, kesejahteraan petani juga dapat meningkat.

“Melalui sinergitas partisipasi swasta dan akademisi dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, saya berharap adanya inovasi dalam penyediaan benih varietas unggul baru yang tangguh dalam menghadapi dampak perubahan iklim maupun serangan hama penyakit tanaman serta mampu memberikan produktivitas yang tinggi,” pungkasnya

Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018