TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Perubahan iklim merupakan tantangan global yang rawan menyebabkan kerentanan ketersediaan pangan di dunia termasuk Indonesia. Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dapat berperan dalam upaya mengatasi tantangan cuaca ekstrim dan memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia dan dunia dengan mendorong perakitan varietas unggul baru, terutama yang tahan kekeringan, dan genjah.
Kepala Pusat PVTPP, Dr. Ir. Leli Nuryati, M.Sc saat membuka Sidang Komisi PVT dan Rapat Persiapan Uji BUSS di Jakarta, beberapa waktu lalu mengatakan, peningkatan kualitas prasarana dan SDM di Kebun Pemeriksaan Substantif (KPS) PVT wajib untuk ditingkatkan agar meningkatkan kredibilitas (terstandarisasi) dan kepercayaan pengguna sistem PVT.
Sementara itu Ketua Komisi PVT, Prof. Sobir menambahkan tidak hanya fasilitas pendukung (infrastruktur) kebun yang diperhatikan, namun juga fasilitas teknis seperti SOP teknik budidaya dan pengendalian OPT. Nantinya diharapkan pertanaman di KPS PVT dapat optimal untuk pengamatan Uji BUSS.
Sidang Komisi PVT merupakan agenda Komisi PVT untuk mengevaluasi laporan pemeriksaan substantif yang dilaksanakan Tim Pemeriksa PVT. Selanjutnya rekomendasi Komisi PVT disampaikan kepada Kepala Pusat PVTPP untuk diputuskan memberikan Hak PVT atau menolak permohonan Hak PVT suatu varietas yang diajukan permohonan Hak PVT.
Sidang Komisi kedua di tahun 2024 membahas hasil uji BUSS untuk empat varietas tanaman, yaitu Terong varietas TP 27216 (PT. East West Seed Indonesia), Kentang Bio Granola Agrihorti (Badan Standardisasi Instrumen Pertanian), Mawar Mini Meibenbino (Meilland International, SA), dan Jagung Pulut Manis Adila (PT Agri Makmur Pertiwi).
Agenda lain yang dilaksanakan adalah rapat persiapan Uji BUSS yang membahas 18 varietas tanaman. Kedua agenda dilaksanakan pada saat yang bersamaan sebagai salah satu upaya meningkatkan efektivitas kinerja Pusat PVTPP, terutama ketepatan SLA untuk menjaga pelayanan prima Pusat PVTPP.
Turut hadir dalam Sidang Kedua Komisi PVT adalah Komisi PVT, pemeriksa PVT dan pemohon Hak PVT (PT. East Seed Indonesia, BSIP, Meilland International, SA dan PT. AMP).
Kontribusi Pusat PVTPP dalam mengatasi cuaca ekstrim dan kerawanan pangan serta peningkatan produksi padi juga diwujudkan dalam partisipasi menjadi penanggung jawab program penambahan areal tanam (PAT) Kementerian Peranian untuk empat kabupaten di Jawa Tengah yaitu Kebumen, Purworejo, Boyolali dan Sragen, dan satu kabupaten di Jawa Barat yaitu Sukabumi.