Digitalisasi telah mengubah wajah peternakan unggas, membawa efisiensi dan produktivitas lebih tinggi. Teknologi seperti IoT, AI, dan big data kini jadi kunci sukses peternakan unggas modern yang berkelanjutan.
TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor -- Digitalisasi telah mengubah wajah peternakan unggas, membawa efisiensi dan produktivitas lebih tinggi. Teknologi seperti IoT, AI, dan big data kini jadi kunci sukses peternakan unggas modern yang berkelanjutan.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, dunia perunggasan kini tengah memasuki era digital.
Salah satu sosok yang membawa angin segar bagi industri ini adalah Eng. Allah Nawaz, Global Business Development Head dari Poulta Inc.
Dalam presentasinya pada Seminar Nasional Masyarakat Ilmu Perunggasan Indonesia (MIPI), Allah Nawaz menekankan pentingnya adopsi teknologi untuk menciptakan sistem peternakan unggas yang lebih efisien, produktif, dan berkelanjutan.
Menurutnya, digitalisasi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan suatu kebutuhan yang tak bisa dihindari.
"Teknologi seperti Internet of Things (IoT), artificial intelligence (AI), dan big data memainkan peran besar dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi operasional peternakan unggas modern," cetusnya
Dengan IoT, peternak kini dapat memantau kondisi peternakan secara real-time, mulai dari suhu kandang hingga pola makan unggas.
Semua data yang terhimpun memungkinkan peternak untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan tepat, serta mengurangi risiko kerugian akibat perubahan lingkungan yang tak terdeteksi atau serangan penyakit yang datang tanpa peringatan.
Data, bagi Allah Nawaz, merupakan kunci utama dalam menghasilkan produk unggas berkualitas tinggi.
Dengan memanfaatkan data, pemberian pakan bisa lebih tepat sasaran, sesuai dengan kebutuhan unggas, sehingga meningkatkan penyerapan nutrisi dan menghasilkan daging unggas dengan kandungan protein yang lebih tinggi.
Data juga membantu dalam memantau kondisi kandang, seperti suhu dan kelembapan, yang perlu dijaga agar unggas tetap nyaman, tidak stres, dan dapat tumbuh dengan lebih cepat.
Selain itu, teknologi dapat memberikan peringatan dini terhadap penyakit, sehingga peternak dapat segera mengambil langkah-langkah pencegahan dan menghindari kematian atau penularan penyakit.
Keberadaan data juga memastikan kesejahteraan unggas lebih terjaga, karena mereka tumbuh dalam kondisi yang sehat dan bahagia.
Hal ini tentu saja berdampak pada kualitas daging yang dihasilkan, baik dari segi tekstur maupun kandungan gizi.
Dengan semua kemudahan yang ditawarkan teknologi, pengelolaan peternakan unggas menjadi lebih efisien, mengurangi pemborosan pakan dan angka kematian unggas, serta meningkatkan hasil produksi.
Inilah yang membuat transformasi digital dalam perunggasan menjadi sangat penting untuk masa depan industri ini, membawa peternakan unggas menuju sistem yang lebih modern dan berkelanjutan.
Hasil yang Terbukti
Poulta Inc. telah membuktikan bahwa teknologi bukan sekadar teori belaka.
Dalam waktu hanya 6 bulan, mereka berhasil meraih hasil luar biasa, dengan peningkatan performa broiler dan breeder yang signifikan.
Misalnya, angka kematian broiler berkurang hingga 0,41%, sementara Feed Conversion Ratio (FCR) meningkat sebesar 6%, disertai dengan kenaikan bobot unggas yang sangat berarti.
Begitu pula dengan breeder, angka kematian turun sebesar 2,67 persen (dari grade B ke A), produksi telur per induk meningkat 7 persen, dan angka penetasan telur serta pengurangan tingkat penolakan telur juga menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Karena itu, bagi para peternak yang ingin bersaing di pasar global, saatnya untuk berinvestasi dalam teknologi.
"Dengan dukungan data, masa depan perunggasan yang lebih cerah dan berkelanjutan bukan lagi sebuah impian, melainkan kenyataan yang dapat dicapai," pesannya.