Sulawesi Selatan kembali mencuri perhatian! Di bawah komando PJ Gubernur Prof. Fadjry Djufri, Badan Standardisasi Instrument Pertanian (BSIP) digerakkan penuh untuk mewujudkan mimpi besar yaitu menjadikan Sulsel sebagai ikon swasembada pangan nasional.
TABLOIDSINARTANI.COM -- Sulawesi Selatan kembali mencuri perhatian! Di bawah komando PJ Gubernur Prof. Fadjry Djufri, Badan Standardisasi Instrument Pertanian (BSIP) digerakkan penuh untuk mewujudkan mimpi besar yaitu menjadikan Sulsel sebagai ikon swasembada pangan nasional.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) kini tengah menggenjot program swasembada pangan dengan semangat yang luar biasa.
Sulsel di bawah kepemimpinan Penjabat Gubernur, Prof. Fadjry Djufri, bertekad untuk menjadi contoh utama bagi daerah-daerah lain dalam mendukung visi swasembada pangan nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
Untuk itu, berbagai langkah strategis telah diambil guna mempercepat pencapaian tersebut.
Prof. Fadjry memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) dengan jajaran Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Republik Indonesia, Minggu, 19 Januari 2025, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel,
Rapat ini merupakan bagian dari upaya koordinasi dan pengawalan implementasi program swasembada pangan di Sulsel, sesuai dengan arahan Presiden dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Fadjry mengungkapkan betapa pentingnya koordinasi antara seluruh pihak terkait untuk memastikan keberhasilan swasembada pangan di Sulsel.
Rakor yang berlangsung lebih dari dua jam ini menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, mulai dari BSIP, Satgas Swasembada Pangan, hingga seluruh pemerintah daerah di Sulsel.
Prof. Fadjry mengingatkan agar setiap elemen bekerja dengan satu komando, memfokuskan upaya mereka untuk mewujudkan swasembada pangan.
"Kita harus bersatu dan bekerja sama untuk memastikan Sulsel bisa menjadi contoh dalam hal swasembada pangan di Indonesia," tegasnya dalam rapat.
Pentingnya koordinasi juga menjadi sorotan utama dalam rapat ini. Prof. Fadjry menyampaikan bahwa pencapaian swasembada pangan tidak hanya bergantung pada satu pihak, melainkan pada kerja keras bersama seluruh stakeholder.
Salah satu target ambisius yang telah ditetapkan adalah perluasan lahan pertanian untuk padi gogo sebanyak 5.496,44 hektare, serta pengoptimalan lahan rawa dan non-rawa di Sulsel.
Selain itu, peningkatan produksi komoditas pangan lainnya, seperti jagung dan kedelai, juga menjadi fokus utama.
Sebagai bagian dari strategi ini, pemerintah daerah di Sulsel diminta untuk meningkatkan koordinasi dengan seluruh pihak terkait, termasuk para bupati dan wali kota di 24 kabupaten/kota se-Sulsel.
Prof. Fadjry menekankan bahwa keberhasilan program ini tidak bisa dicapai tanpa adanya dukungan penuh dari setiap daerah.
"Kesuksesan kita ditentukan oleh seberapa baik kita berkoordinasi dan bersinergi dengan seluruh daerah di Sulsel," ujarnya.
Sebagai tindak lanjut dari rakor ini, hasil pertemuan akan segera disampaikan kepada seluruh kepala daerah di Sulsel.
Prof. Fadjry berharap agar setiap daerah dapat menjalankan rencana tanam padi sesuai dengan target yang telah ditetapkan dan mempercepat kegiatan optimalisasi lahan rawa serta non-rawa untuk mendukung cetak sawah baru pada tahun 2025.
"Sebagai penanggung jawab swasembada pangan di Sulsel, saya akan terus melakukan koordinasi dengan setiap kabupaten/kota untuk memastikan program ini berjalan dengan baik," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, juga memberikan dukungan penuh terhadap program swasembada pangan di Sulsel.
Kehadiran mereka dalam berbagai pertemuan bersama para pimpinan daerah di Sulsel menunjukkan komitmen kuat dalam mencapai ketahanan pangan nasional.
Sulsel kini berada di posisi yang sangat strategis untuk menjadi motor penggerak swasembada pangan Indonesia.
Dengan lahan yang subur, iklim yang mendukung, serta semangat kolaborasi yang tinggi, Sulsel memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Prof. Fadjry Djufri, sebagai Gubernur yang visioner, terus mengajak seluruh elemen di Sulsel untuk bersatu dalam mewujudkan impian besar ini.
Dengan tekad dan kerja keras, Sulsel siap menjadi pionir dalam swasembada pangan, bukan hanya untuk kesejahteraan masyarakatnya, tetapi juga untuk ketahanan pangan bangsa Indonesia.