Pupuk Bokasi SMKPP Maros diolah dengan memanfaatkan limbah teh
TABLOIDSINARTANI.COM, Maros --- Berada tak jauh dari perusahaan teh kemasan, SMKPP Widya Nusantara Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapat ide untuk mengolah limbah teh perusahaan tersebut menjadi pupuk yang pastinya lebih bermanfaat.
“Awalnya kita lihat banyak ampas teh terbuang sia-sia. Kita punya akal menjadikannya pupuk. Jadi ampasnya kita jemur di lahan yang luas hingga kering, biasanya 1-2 hari. Jika akan diolah baru kemudian dihaluskan dan disaring. Selanjutnya dikemas,” terang salah satu siswi SMKPP Widya Nusantara Maros, Nur Aulia.
Dirinya bersama teman-teman SMKPP Widya Nusantara Maros di bawah binaan Fitri Amalia sebagai guru pembimbing bersama-sama melakukan penelitian dan menghasilkan pupuk Bokasi.
Pupuk Bokasi ini memiliki fungsi sebagai penyubur tanah, batang dan daun tanaman hortikultura. Menjauhkan dari serangan hama juga, seperti lalat, ulat, dan lainnya.
Pupuk ini diperuntukan tanaman yang berada dalam pollybag dan pot. Penyimpanannya di tempat yang kering, tertutup dan terhindar dari sinar matahari, dengan begitu pupuk bisa bertahan hingga tiga bulan.
Fitri Amalia menjelaskan cara penggunaannya, ditaruh tanah media tanaman, digemburkan tanahnya, siram dengan air, baru pupuknya ditaburi. “Perbandingannya 1:2 dengan tanamnya,” tukasnya.
Fitri mengaku kini pupuk Bokasi buatan anak-anak didiknya tersebut dijual kisaran Rp 10 ribu/kemasan dan sudah dipasarkan ke seluruh Sulawesi.