Selasa, 10 Desember 2024


Inovasi “Pasti Beres”, Bantu Peternak Bereskan Kotoran Ayam

13 Jan 2020, 10:37 WIBEditor : Yulianto

Saidah saat melihat pembuata belt conveyor feces | Sumber Foto:Lukman H

Belt Conveyor Feces adalah alat penampungan yang dipasang di bawah kandang dan dapat digerakan dengan bantuan roler pada kedua ujungnya, sehingga feces (kotoran) ayam dapat diangkut keluar ke pinggir kandang

TABLOIDSINARTANI.COM, Luwu Utara---Satu lagi inovasi yang dihadirkan Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara. Melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan), telah hadir sebuah inovasi yang memudahkan peternak di kabupaten tersebut melakukan sanitasi kandang dan pemanfaatan kotoran ayam.

Inovasi ini diberi nama “Penerapan Sistem Penanganan Limbah Ternak Ayam melalui Belt Conveyor Feces” alias “Pasti Beres”. “Inovasi ini adalah upaya kita dalam penanganan limbah melalui belt conveyor Feces,” kata Kepala Disnak Keswan melalui Kasi Sarana dan Prasarana Peternakan, Saidah, S.Pt., beberapa waktu lalu.

Belt Conveyor Feces, kata Saidah, adalah alat penampungan yang dipasang di bawah kandang dan dapat digerakan dengan bantuan roler pada kedua ujungnya, sehingga feces (kotoran) ayam dapat diangkut keluar ke pinggir kandang.

Selain sebuah akronim inovasi, “Pasti Beres” juga memberi makna bahwa dengan adanya penerapan sistem penanganan limbah ternak ayam melalui belt conveyor feces, semua permasalahan yang ditimbulkan limbah kotoran ayam dapat terselesaikan.

Latar belakang munculnya inovasi ini, kata dia, adanya permasalahan yang dihadapi peternak dalam usaha peternakan ayam di permukiman padat penduduk. “Banyak peternak tidak memiliki lahan yang luas untuk beternak, sehingga mereka melakukan pemeliharaan ayam dengan cara dikandangkan di pekarangan. Ada juga yang mengandangkan di depan jendela,” terang Saidah.

Hal ini menurut Saidah, justru mengganggu tetangga yang tinggal di sekitarnya. Pasalnya, bau kotoran ayam yang berasal dari kandang tentu menyengat. Di sisi lain, peternak juga kesulitan melakukan rutinitas pembersihan kandang. “Masalah inilah yang melatarbelakangi lahirnya inovasi ini,” iujar Saidah.

Ia menambahkan, untuk mengenalkan inovasi ini kepada peternak, pihaknya telah melakukan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Penerapan Sistem Penanganan Limbah Ternak Ayam melalui belt conveyor feces. Tidak hanya Bimtek, pihaknya juga melakukan pendampingan dan pengolahan limbah menjadi pupuk kompos berbahan dasar kotoran ayam.

Reporter : Lukman H
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018