Program 1000 Desa Sapi dpersiapkan untuk swasembada daging | Sumber Foto:ISTIMEWA
TABLOIDSINARTANI.COM, Mataram --- Pemerintah berupaya terus menumbuhkan korporasi peternak melalui pelaksanaan program kegiatan 1.000 Desa Sapi. Kemunculan banyak komunitas peternak yang berbadan hukum di pedesaan diharapkan bisa mempercepat peningkatan populasi ternak sapi di dalam negeri guna mendukung tercapainya swasembada daging nasional di 2024.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian, Nasrullah, di acara Webinar Nasional Peternakan Indonesia dalam rangka dies natalis ke-54 Fakultas Peternakan Universitas Mataram, Selasa (09/2) mengemukakan, sebagaimana tercantum dalam RPJM 2020-2025 pemerintah bertekad untuk bisa mencapai swasembada daging nasional dalam Lima tahun ke depan.
Posisi saat ini pasokan daging unggas (ayam ras) yang mendominasi kebutuhan daging masyarakat sudah surplus, daging sapi dan kerbau yang masih kekurangan.
"Populasi sapi naik 6-7 % per tahun tapi belum bisa juga menjawab masalah kekurangan daging sapi/kerbau secara nasional," kata Nasrullah.
Ada banyak faktor yang menurut Nasrullah membuat pertumbuhan produksi ternak sapi sulit bisa mengimbangi konsumsi daging sapi yang terus meningkat , salah satunya karena hingga kini beternak sapi belum menjadi sumber pendapatan masyarakat.
Peternakan sapi masih didominasi peternakan rakyat berskala kecil, sehingga pemotongan sapi tergantung kebutuhan peternak.
Sejauh ini belum ada peternakan sapi skala industri. Pembibitan intensif baru dilaksanakan di UPT Ditjen PKH. "Bila kondisinya masih seperti ini sampai kiamat pun kita tak akan bisa swasembada daging sapi," tandas Nasrullah.
Upaya terobosan menumbuhkan banyak korporasi peternak sapi/kerbau dipandang Dirjen PKH penting karena dengan cara demikian dapat dilakukan akselerasi populasi dan produktivitas kedua jenis ternak ruminansia besar tersebut sekaligus lebih memberdayakan peternaknya.
Dengan menyatukan diri dalam wadah kelembagaan ekonomi, peternak akan mudah terakses ke skema pembiayaan berbunga rendah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sehingga Korporasi peternak ke depan dapat mengembangkan usaha peternakan sapi yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Integrasi Sapi-Sawit
Sekretaris Ditjen PKH, Makmun, menjelaskan, upaya penumbuhan korporasi peternak dalam hal ini menjadi bagian dari pelaksanaan program 1.000 Desa Sapi yang menjadi program prioritas Ditjen PKH. Sasarannya ke depan korporasi peternak sapi tak hanya makin piawai mengembangkan usaha pembibitan sapi tetapi juga penggemukan sapi di aspek onfarm Implementasinya antara lain melalui aktivitas kemitraan dengan industri sawit.
Integrasi peternakan sapi dan industri kelapa sawit sekaligus sebagai solusi untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan dan pakan hijauan.
Integrasi sapi-sawit, menurut Makmun sesungguhnya sudah lama berjalan namun perkembangannya belum menggembirakan.
"Dari sekitar 16 juta ha lahan sawit di Indonesia, baru 1 % yang dr dimanfaatkan untuk kegiatan integrasi sapi-sawit.
Terdata baru 7 wilayah sawit yang kegiatan integrasi sapi-sawitnya didukung peraturan gubernur (pergub). "Kami berharap nantinya ada regulasi yang lebih kuat yang mewajibkan industri sawit ikut melaksanakan kegiatan integrasi sapi-sawit. Dengan demikian upaya menumbuhkan korporasi peternak sapi juga kian terdukung," tandas Makmun .