Jumat, 19 April 2024


Mentan SYL: Kesejahteraan Peternak Jadi Perhatian Serius

04 Jun 2021, 21:28 WIBEditor : Yulianto

Mentan SYL kampanye konsumsi ayam dan telur | Sumber Foto:Dok. Humas Ditjen PKH

TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor--Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo alias SYL memastikan, pemerintah bersama asosiasi perunggasan akan berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan peternak. Salah satunya dengan membentuk korporasi peternak.

"Kesejahteraan peternak akan menjadi perhatian yang serius untuk saya. Para Dirjen, segera rumuskan dan korporasikan, bikin sendiri yuk pangannya,” kata Mentan SYL saat memberikan arahan langsung pada forum 'Silaturahmi Peternak dan Puncak Acara Kampanye Konsumsi Ayam dan Telur 2021' di IPB ICC Bogor, Kamis (3/6).

Kementerian Pertanian di bawah Menko Perekonomian akan mengikuti instruksi dan arahan. Selain itu, Kementan memastikan akan terus berupaya meningkatkan konsumsi protein hewani khususnya daging ayam dan telur di masyarakat. “Kami dukung upaya-upaya ini, tapi kalau bisa jangan iklan-iklan saja, perlu diadakan juga upaya konktet agar hasilnya lebih nyata," kata SYL.

Senada, Menko Perekonomian, Airlangga Hartato juga menilai, salah satu cara untuk bertahan di tengah pandemi covid-19 ini adalah dengan meningkatkan imunitas tubuh. Misalnya, dengan rutin mengkonsumsi daging ayam dan telur. Terlebih, harga daging ayam dan telur cukup terjangkau.

"Selain daging dan telur mempunyai harga yang terjangkau, juga mudah didapat dan dapat meningkatkan imunitas tubuh," ucap Airlangga. Pemerintah lanjutnya, juga akan mendorong industri perunggasan ke dalam klaster dan juga mendorong program percontohan. Hal ini untuk mencari solusi dari berbagai tantangan seperti fluktuasi harga terkait jagung dan juga sistem peternakan ayam yang harus segera diselesaikan.

Terpisah, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Direktorat Jenderal Petermakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan, Fini Murfiani menerangkan, Ditjen PKH Kementan juga telah mengadakan kampanye konsumsi ayam dan telur ini.

Bahkan, menjadi agenda tahunan dan didukung segenap pelaku usaha yang tergabung dalam banyak wadah organisasi/asosiasi bidang perunggasan. Sebelumnya, kegiatan kampanye ini telah dilakukan di Jakarta dan Bandung dengan membagikan paket ayam dan telur sebanyak 1.000 paket di Jakarta dan 5.000 paket di Bandung.

"Adapun untuk wilayah Bogor, akan dibagikan 1.000 paket ayam dan telur di 5 titik di Kota Bogor," kata Fini dalam Diskusi Panel soal 'Stabilisasi Suplai Demand Ayam & Telur dan Ketersediaan Jagung sebagai Bahan Baku Pakan'.

Selain itu, ada beberapa strategi stabilisasi perunggasan yang dilakukan Ditjen PKH Kementan. Misalnya, mewajibkan pembibit Grand Parent Stock (GPS) lebih dari 30 ribu ekor untuk menyediakan DOC PS dengan porsi paling banyak 20 persen dari prodiksi kepada pembibit PS eksternal.

Adapun perlindungan terhadap peternak skala mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan mewajibkan pembibit menyediakan DOC FS. Porsinya paling banyak 50 persen dari produksi sesuai dengan harga dari Permendag dan SNI. "Intinya ini semua untuk melindungi dan mensejahterakan peternak, terutama peternak rakyat (UMKM)," tutur Fini. 

 

Reporter : Julian
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018