TABLOIDSINARTANI.COM, Gowa---Pemda Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan terus mempersiapkan diri menjadi sentra sapi perah. Terlihat dengan beberapa persiapan terus dilakukan, seperti survei ke calon peternak yang akan mendapat bantuan.
Pembangunan industri sapi perah tersebut sebagai tindaklanjut program kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Gowa, Kementerian Pertanian dan PT Cimory dalam pengembangan sapi perah.
"Berbagai persiapan saat ini kami lakukan, seperti kunjungan dan survei calon penerima/calon lokasi dan verifikasi pada kelompok tani/ternak Borinatangkasa,” kata Kepala Bidang (Kabid) Produksi dan Penyebaran Ternak Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa, Muh. Haerul Aswar kepada tabloidsinartani.com.
Dengan adanya persiapan itu, sehingga sebelum sapi laktasi didistribusikan segala sesuatu yang dibutuhkan sudah siap. Misalnya, kelompok penerima bantuan, kandang dan lahan pakan. "Untuk pendistribusian sapi perah rencananya di pertengahan Juli 2021 dengan jumlah 10 ekor sapi laktasi dan 1 ekor jantan," ungkap Haerul.
Dalam kunjungan tersebut dilakukan survei calon penerima/calon lokasi dan verifikasi dihadiri Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak, Direktorat Pemasaran dan Pengolahan Hasil Ternak, Direktorat Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Ksehatan Hewan (PKH. Ada juga Kepala Balai Perbibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Baturraden, serta pejabat Pembuat Komitnen (PPK).
Sebelumnya Direktur Kesehatan Masyarakat dan Vateriner Kementerian Pertanian, Syamsul Ma'arif telah melakukan audiens dengan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan di Ruang Rapat Bupati Gowa belum lama ini.
"Seperti harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang ingin merasakan susu sapi perah pada 17 Agustus akan tercapai. Pasalnya beberapa persiapan yang dibutuhkan telah tersedia," kata Syamsul.
Saat bertemua dengan Direktur Kesehatan Masyarakat dan Vateriner, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, program ini adalah rejeki bagi Kabupaten Gowa dari Kementerian Pertanian. Apalagi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo merupakan sosok yang pernah memimpin Kabupaten Gowa.
"Alhamdulillah semua sudah kita siapkan tersisa menunggu sapinya datang untuk dipelihara oleh kelompok penerima," kata Bupati Adnan.
Sebelumnya pada 16 Maret 2021, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan pelatakan batu pertama pembangunan industri susu di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolo, Kabupaten Gowa, Sulaweai Selatan. Kegiatan ini digelar sebagai implementasi kolaborasi pemerintah bersama PT Cimory untuk mengembangkan industri susu sapi secara merata di seluruh Indonesia.
"Kami mencoba mengimplementasikan program susu sapi perah di seluruh Indonesia. Kebetulan di daerah ini (Desa Tonasa) kontur kesiapan lahan untuk membuat peternakan sapi perah cukup memungkinkan secara teknis," ujar SYL saat itu.
Sementara itu Dirjen PKH, Nasrullah mengatakan, PT Cimory saat ini memiliki budidaya sapi perah skala medium dengan kepemilikan 500 ekor sapi perah dan plasma dari 26 koperasi yang memiliki jumlah sapi perah kurang lebih 2.600 ekor sapi. Dengan populasi tesebut, Cimory bisa menghasilkan 30-40 ton susu segar setiap hari. "Kita akan lakukan apa yang menjadi harapan kita di kabupaten Gowa, utamanya dalam memenuhi kebutuhan susu sapi," katanya.