Jumat, 19 April 2024


PMK bisa dikendalikan, Pakar IPB: Jaga Kondisi Jelang Idul Adha

28 Mei 2022, 10:45 WIBEditor : Yulianto

Penyembelihan hewan kurban | Sumber Foto:Dok. Sinta

TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor--- Penyakit mulut dan kuku (PMK) bisa dikendalikan secara terukur jika semua orang memiliki peran yang sama terhadap pengawasan hewan di masing-masing daerahnya.

Demikian diungkapkan Pengajar Analisis Risiko Pemasukan Hewan dan Produk Hewan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, Denny W. Lukman. "Sebenernya dalam undang undang juga sudah tertulis, setiap orang yang mengetahui adanya hewan penular wajib melaporkanya," ujarnya.

Menurut Denny, masyarakat wajib menjaga situasi agar tetap kondusif jelang Idul Adha. Misalnya tidak memperkeruh suasana dengan menyebarkan informasi bohong dan meresahkan soal PMK. Sebaliknya, masyarakat harus menjaga kondisi yang ada agar tetap terkendali.

"Masyarakat harus menjaga juga agar kita tidak larut dalam kepanikan dan tetap kita harus waspada. Terutama kepada pengangkut ternak pedagang ternak dan peternak. Maka itu dalam situasi seperti ini saya berharap hewan yang ada tidak dilalulintaskan," katanya.

Denny mengaku sejauh ini dirinya memiliki perhatian besar terhadap pembuatan vaksin nasional. Pembuatan vaksin dalam negeri menurutnya, harus didukung bersama untuk kemajuan peternakan Indonesia.

"Kalau diproduksi sesuai dengan prosedur dan cara produksi yang baik sesuai yang ditetapkan oleh  Kementan, saya percaya vaksinnya akan baik. Apalagi nanti kan melalui proses uji di BBPMSOH (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan)," ujarnya.

Kementerian Pertanian secara aktif terus melakukan pengawasan lalu lintas hewan yang masuk maupun keluar melalui Pintu-pintu pelabuhan. Salah satunya di pelabuhan Merak Cilegon, Banten. Badan Karantina Pertanian bersama jajaran Polri melakukan pengecekan terhadap semua hewan baik yang datang dari Pulau Sumatera maupun yang keluar dari Pulau Jawa.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) memastikan pengawasan yang dilakukan sudah berjalan dengan baik. Bahkan fungsi teknis yang lainnya sudah berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP).

"Di Cilegon kita melakukan pemeriksaan secara maksimal yang dibantu oleh dokter hewan, sehingga tidak boleh ada kontaminasi dari PMK yang bisa kita abaikan. Bahkan sampel darah dan pemeriksaan lab bisa kita maksimalkan di tempat ini," ujar SYL.

Pemeriksaan berikutnya kata SYL, semua hewan yang masuk ke pulau Jawa harus melalui pemeriksaan. Semua mobil yang mengangkut hewan terlebih dulu dilakukan desinfeksi. Jika ada hewan yang bermasalah, Kementan telah menyiapkan tempat instalasi karantina hewan. "Karena itu, saya yakin menghadapi Idul Qurban besok akan lebih ketat lagi, tetapi tidak membuat tambah ribet dah susah,” ujarnya.

Reporter : julian
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018