Balai Besar Pelatihan Pertanian Batu (BBPP Batu) memiliki kemampuan untuk mencetak juru sembelih ternak secara halal bersertifikat. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, juru sembelih ternak secara halal juga bisa dikirim ke luar negeri.
"Kita melakukan diklat sertifikasi profesi. Kita latih seseorang dengan keahlian-keahlian khusus seperti juru sembelih halal. Untuk memenuhi ahli Butcher kita juga diminta oleh negara-negara Taiwan dan Kanada. Kita akan training mereka. Kita bekali sertifikasi dengan harapan mereka memiliki daya saing pada waktu bekerja di luar negeri maupun di dalam negeri,” kata Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Rudy Rawendra.
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi juru sembelih halal bahkan bisa kirim ke luar negeri. Dari Thailand sudah menyediakan banyak juru sembelih halal. “Indonesia harusnya lebih mampu bersaing,” tambahnya.
Rudy menegaskan bahwasanya International Labour Organization (ILO) memberikan persyaratan bagi para Sumber Daya Manusia (SDM) harus memiliki sertifikat kompetensi. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja tersebut BBPP Batu menyelenggarakan diklat sertifikasi kompetensi.
“Bantuan anggaran dari Kementerian Pertanian (Kementan) sudah bayak sekali untuk pelatihan. Namun kami mohon dibantu untuk mencari sumber-sumber para pemuda yang bisa dilatih untuk bersaing dengan orang-orang dari luar negeri. Pesaing berat Indonesia adalah Vietnam, Cina dan Filipina,” tambahnya.
BBPP Batu memiliki visi untuk menjadi lembaga yang inovatif, terpercaya dan mandiri untuk menghasilkan SDM bidang peternakan yang profesional. Misinya yakni melaksanakan pengembangan pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahaan bagi aparatur dan non aparatur peternakan sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Untuk menghasilkan SDM di bidang peternakan yang profesional BBPP Batu diberi tugas melaksanakan diklat. Pada tahun 2015-2016 diklat yang dilaksanakan terdiri dari diklat aparatur (teknis dan fungsional) dan diklat non aparatur (teknis dan manajemen kewirausahaan).
Jenis diklat untuk Aparatur di antaranya adalah diklat teknis pengolahan limbah, agribisnis sapi perah, Pemeriksaan Kebuntingan (PKB), pakan ternak, sapi potong, pascapanen dan pengolahan daging, pascapanen dan pengolahan susu, teknis mendukung produksi daging, mitigasi perubahan iklim, integrasi tanaman dan ternak, bio industri, bio energi, nilai tambah dan daya saing, ternak unggas, peningkatan produksi daging. Aparatur yang mengikuti pelatihan profesi akan mengikuti diklat Inseminasi Buatan (IB), dan butcher.
Sedangkan diklat non aparatur di antaranya adalah diklat fasilitator ternak organik, pakan ternak, teknis mendukung produksi daging, mendukung produksi daging di UPTD/BP3K/P4S. Non aparatur yang mengikuti pelatihan profesi akan mengikuti diklat butcher sapi potong, inseminasi buatan, juru sembelih halal.
Untuk pelatihan fungsional pertanian bagi aparatur yakni diklat fungsional pengawas mutu pakan, pengawas bibit ternak ahli, dan pengawas bibit ternak terampil. Pelatihan manajemen dan kewirausahaan pertanian untuk non aparatur di antaranya adalah diklat kewirausahaan bagi petani muda, inkubasi petani muda wirausaha, Agricultural Training Camp. Tia
Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066
Editor : Julianto