Rabu, 15 Januari 2025


Langkah Mulus Kementan: Ekspor Telur Tetas Ayam Indonesia Kembali Mengalir ke Myanmar

18 Sep 2023, 13:06 WIBEditor : Gesha

Ekspor telur tetas ke Myanmar | Sumber Foto:Ditjen PKH

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta -- Belum genap sebulan yang lalu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan launching pelepasan ekpor telur konsumsi ke Singapura, kini Indonesia kembali mengekspor telur tetas atau hatching egg (HE) ayam ke Myanmar. 

PT Super Unggas Jaya, perusahaan perunggasan terintegrasi, telah berhasil mengekspor 58.500 butir telur tetas berkualitas terbaik.

"Telur yang diekspor ini merupakan telur tetas dengan kualitas terbaik dan dihasilkan dari indukan umur yang performa terbaik”, kata Nasrullah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) saat hadir pada acara seremoni pelepasan ekspor di unit Hatchery PT Super Unggas Jaya yang bertempat di Cijeruk, Bogor, Jawa Barat pada hari Minggu (17/9).

Nasrullah menambahkan, ekspor ini merupakan langkah penting dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri sambil menjaring peluang ekspor. "Keberhasilan ini juga merupakan hasil sinergi semua pihak dan bagian dari upaya peningkatan ekspor produk peternakan," timpalnya.

Sebagai informasi, telur tetas (HE) PS Broiler produk akhirnya adalah daging ayam ras. Saat ini Indonesia telah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan produksi daging ayam mencapai sekitar 3,85 juta ton per tahun, sedangkan berdasarkan data prognosa ketersediaan dan kebutuhan nasional untuk konsumsi daging ayam sekitar 3,5 juta ton per tahun, sehingga mempunyai cadangan neraca atau surplus sebanyak 348 ribu ton.

Dirinya menyebutkan, pencapaian terbesar ekspor peternakan pada tahun 2022 hingga triwulan III 2023, di mana Indonesia telah berhasil menembus pasar Singapura, serta adanya persetujuan ekspor produk Indonesia oleh UEA. “Artinya selama beberapa tahun ini proses peningkatan nilai tambah dan daya saing bahkan hilirisasi terus berjalan sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha dan selera konsumen”, ungkap Nasrullah.

Lebih lanjut Nasrullah menyampaikan, Kementan mendorong peningkatan ekspor dengan beberapa kebijakan, terutama untuk meningkatkan kualitas produk peternakan, yaitu sistem kompartemen bebas Avian Influenza, penerapan Good Breeding Practices, Prinsip-Prinsip Kesejahteraan Hewan (Animal Welfare), dan jaminan keamanan pangan melalui Sertifikasi Veteriner.

"Ekspor ini menjadi salah satu kado dalam rangka bulan bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan yang ke-187, harapannya mampu menginspirasi peternak, khususnya peternak unggas, untuk tetap semangat menjadi pahlawan pangan Indonesia," tutur Nasrullah.

Adapun kinerja ekspor komoditas peternakan pada periode Januari – Juli Tahun 2023 (angka sementara) senilai USD 790,7 juta setara Rp. 11.8 T, dengan pertumbuhan nilai ekspor meningkat sebesar 9,56 persen dan pertumbuhan volume ekspor meningkat 15,36 persen dibandingkan periode yang sama Tahun 2022.

Sementara itu, Direktur PT. Super Unggas Jaya, Han Jung Kyu menyebutkan, bibit yang diekspor merupakan bibit unggulan yang telah lulus serangkaian persyaratan yang diminta oleh negara tujuan ekspor kami yaitu Myanmar, dan strain yang dikirim adalah strain Ross

“Dengan momen ini kami berharap supaya perusahaan kami dapat terus berkembang. Selain itu juga kami akan segera merealisasikan ekspor ke negara - negara yang sudah terbuka akses pasarnya seperti ekspor karkas ke Timor Leste, Singapura serta penjajakan potensi ekspor ke Korea Selatan,” jelas JK Han. 

“Kami sangat berterimakasih kepada pihak pemerintah yang sudah terlibat khususnya Ditjen PKH Kementan, kedepannya, kami mohon untuk dukungannya agar potensi ekspor produk kami dapat terus berkembang sekaligus menambah jangkauan usaha peternakan kami,” pungkasnya.

Reporter : Nattasya
Sumber : Ditjen PKH
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018