Selasa, 10 Desember 2024


Perbaiki Gizi dan Stunting Masyarakat, HATN Bidik Sentra Ayam dan Telur

18 Okt 2023, 19:04 WIBEditor : Gesha

Perayaan Hari Ayam dan Telur Nasional 2023 | Sumber Foto:Istimewa

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta -- Demi memastikan masa depan yang sehat bagi generasi emas Indonesia, Perayaan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) membidik sentra ayam dan telur untuk fokus konsumsi protein hewani ini. 

Perayaan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) baru saja usai diselenggarakan di Alun-alun Kanigoro, Kabupaten Blitar, Minggu (15/10), yang ditandai dengan makan bersama 10 ribu butir telur ayam rebus dan berbagai kegiatan lainnya. 

Dipilihnya Kabupaten Blitar sebagai lokasi peringatan puncak diakui Ketua Bidang usaha, Promosi dan Sosial di Pinsar Indonesia (Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia), Ricky Bangsaratoe merupakan rencana strategis dari Pinsar Indonesia bersama pemerhati perunggasan lainnya untuk memperbaiki gizi dan menekan stunting masyarakat di sentra produksi. 

"Masa daerah Blitar, penghasil ayam dan telur terbesar di Indonesia, tetapi angka stuntingnya masih tinggi di Pulau Jawa, " sebutnya. 

Ricky menyebutkan kenyataan stunting di sentra peternakan ayam dan telur adalah sesuatu yang sangat miris di tengah kenyataan ayam dan telur adalah protein hewani paling murah dan mudah diperoleh masyarakat. "Jangan lagi ada stunting dekat kandang ayam, " tegasnya seraya mengutip ucapan Pengurus Pinsar Blitar, Suyatno. 

Melansir data dari Pemkab Blitar, populasi ayam petelur di Jatim mencapai 89,3 juta ekor. Populasi ayam petelur di Jatim menjadi urutan pertama secara nasional dengan kontribusi nasional sekitar 23,61 persen. Kabupaten Blitar menjadi peringkat satu populasi ayam petelur di Jatim dan disusul Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung. 

Untuk ayam pedaging, Populasi ayam pedaging di Jawa Timur menjadi urutan ketiga secara nasional dengan kontribusi nasional 15,58 persen.

Di sisi lain, angka stunting di Kabupaten Blitar masih menyentuh angka 14,3 persen, dan ditargetkan turun menjadi 8 persen hingga tahun 2024 mendatang. 

Kampanye Konsumsi Ayam dan Telur diharapkan Ricky untuk terus simultan dilakukan semua pihak untuk bersama-sama memperbaiki gizi masyarakat, utamanya menekan stunting pada generasi emas Indonesia. "Kampanye konsumsi Ayam dan telur harus terus digulirkan. Terutama fakta fakta benar mengenai keduanya, agar menjadikan ayam dan Telur sebagai top of mind masyarakat mengenai protein hewani, " ungkapnya. 

Melanjutkan ucapan Ricky, Wakil Ketua Panitia HATN, Bambang Suharno menjelaskan, kampanye makan ayam dan telur sejak tahun 2011 hingga sekarang, ternyata mampu mendongkrak konsumsi protein hewani ini. Dari 7 kg ayam per kapita menjadi 10 kg per kapita, begitupun telur ayam yang konsumsinya meningkat dari 100 butir menjadi 150 butir. 

Kolaborasi juga terus dilakukan Pinsar Indonesia untuk kampanye konsumsi ayam dan telur bagi masyarakat. Salah satunya dengan Ibu-Ibu penggerak PKK. "Sebab keputusan gizi dan konsumsi merupakan keputusan ibu dalam rumah tangga, " tambahnya. 

Bambang juga sebenarnya menginginkan partisipasi penuh dalam bentuk Gerakan Konsumsi Ayam dan Telur agar lebih nasional, seperti halnya Gerakan Makan Ikan (Gemarikan) yang diprakarsai oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 

Reporter : Nattasya
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018