Sabtu, 14 Desember 2024


Memilih Hewan Kurban Sesuai Syariat: Tips dari Dosen IPB University

31 Mei 2024, 08:02 WIBEditor : Gesha

Syarat sah sapi kurban | Sumber Foto:Istimewa

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta -- Menurut Dosen dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan di IPB University, Muhamad Baihaqi SPt, MSc, sebagai pembeli, penting untuk memahami syarat-syarat sah untuk hewan kurban seperti sapi dan kambing.

Hari Raya Idul Adha 1445 H / 2024 semakin dekat, dan bagi umat Muslim, ini adalah momen penting yang identik dengan ibadah kurban sebagai wujud ketaqwaan kepada Allah SWT.

Bagi yang berniat menjalankan ibadah kurban, pemilihan hewan ternak menjadi langkah awal yang penting.

Namun, proses ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena ibadah kurban memiliki syarat rukun yang harus dipenuhi.

Baca Juga : Mengupas Jenis-Jenis Sapi yang Cocok untuk Kurban

Jika tidak sesuai dengan syariat agama, maka ibadah kurban tersebut dapat menjadi tidak sah.

“Kita harus tahu dulu syarat ternak yang sah untuk dijadikan kurban, mulai dari sehat secara fisik, cukup usia, tidak cacat, dan beberapa hal penting lainnya harus benar-benar bisa dipastikan,” ungkap Muhamad Baihaqi SPt, MSc.

Baihaqi menekankan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh umat Muslim saat membeli hewan kurban, antara lain kesehatan, postur tubuh, nafsu makannya, usia, dan bobot hewan.

Baca Juga : Sembelih Tak Bisa Sembarangan, Ini Syarat Hewan Kurban saat Wabah PMK

“Masyarakat awam dapat melihat secara kasat mata apakah hewan yang akan dijadikan kurban sehat atau tidak dengan memperhatikan postur dan nafsu makannya,” kata Baihaqi.

Standar Kesehatan dan Usia

Menurut Baihaqi, hewan ternak yang layak untuk kurban harus dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang dikeluarkan oleh Dinas Peternakan.

Surat ini merupakan bukti bahwa hewan tersebut memenuhi standar kesehatan dan usia yang diinginkan oleh pembeli.

Baihaqi menjelaskan bahwa usia hewan juga perlu diperhatikan.

Baca Juga : Juru Sembelih Halal : Perlakukan Hewan Kurban dengan Ikhsan

Sebagai contoh, sapi yang sudah cukup dewasa memiliki sepasang gigi seri yang telah berganti dengan gigi tetap, yang cenderung lebih besar dari gigi lainnya.

Selain itu, penting untuk memperhatikan jenis dan kondisi fisik calon hewan kurban.

Baihaqi menyarankan para pembeli untuk mengidentifikasi jenis atau galur ternak, karena hal ini dapat membantu dalam memperkirakan jumlah daging yang dihasilkan.

Sebagai contoh, sapi Bali dengan bobot 300 kg kemungkinan akan menghasilkan persentase daging yang lebih tinggi daripada sapi Simental dengan bobot yang sama karena perbedaan kerangka kedua jenis sapi tersebut.

“Terkait bobot, pembeli sebaiknya mengetahui secara pasti bobot ternak yang akan dibelinya, bukan hanya berdasarkan tampilan atau perkiraan saja,” ujarnya.

Baihaqi menekankan pentingnya untuk memperhatikan tingkat kegemukan hewan ternak selain dari bobotnya.

Menurutnya, hewan ternak dengan bobot yang sama belum tentu memiliki tingkat kegemukan yang sama.

Contohnya, pada sapi, pembeli dapat menilai tingkat kegemukan dengan melihat bagian tulang dan bagian belakang sapi.

Jika tulang rusuk tidak terlalu terlihat jelas dan bagian belakang sapi terlihat padat atau penuh, itu menandakan bahwa hewan tersebut memiliki tingkat kegemukan yang baik.

“Calon pembeli juga wajib mengetahui cara pemeliharaan sebelum disembelih. Hal ini ada kaitannya dengan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh hewan ternak.

Nutrisi bagi hewan kurban harus dijaga sampai memasuki proses penyembelihan. "Hal tersebut berkaitan dengan kesehatan hewan ternak itu sendiri dan bobot akhir pada saat nantinya disembelih,” pungkas Baihaqi

Reporter : Nattasya
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018