Senin, 21 April 2025


Rambon Elit Nusantara 2024, Barometer Baru Penghobi dan Peternak Entok

04 Sep 2024, 11:39 WIBEditor : Herman

Rambon Elit Nusantara 2024

TABLOIDSINARTANI.COM, Cilacap --- Festival Rambon Elit Nusantara sukses digelar di Lapangan Kesugihan Kidul, Kesugihan, Cilacap. Acara ini diikuti oleh 150 peserta yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, dengan jenis entok yang ditampilkan meliputi entok Jumbo dan Hias.

Ketua Asosiasi Peternak Entok Nusantara (ASPEN), Edi Wahono, menyatakan bahwa Festival Rambon Elit Nusantara di Cilacap menjadi salah satu tolak ukur penting bagi wilayah Jawa Tengah bagian barat.

"Kegiatan ini luar biasa sekali, sudah bagus. Bertujuan untuk meningkatkan daya tarik para peternak dan penghobi entok di wilayah Cilacap dan sekitarnya," ungkap Edi.

Selama ini, peternak dan penghobi entok banyak didominasi oleh wilayah Jawa Timur. Namun, saat ini, tren tersebut mulai merambah ke wilayah Jawa Tengah bagian barat, dengan Cilacap sebagai salah satu daerah yang berani menggelar kontes. "Cilacap memberanikan diri untuk mengadakan kontes, yang pesertanya mencapai 150-an," tambahnya.

Festival ini juga merupakan bagian dari kalender tahunan ASPEN. Edi menjelaskan bahwa salah satu cara meningkatkan harga jual entok adalah melalui penyelenggaraan kontes semacam ini.

"Kontes entok seperti ini dapat meningkatkan antusiasme masyarakat, yang sebelumnya hanya melihat entok sebagai hewan potong atau pedaging," jelas Edi.

Saat ini, harga entok pedaging di wilayah Jawa Tengah berkisar sekitar Rp 40 ribu per ekor. Namun, entok yang diikutkan dalam kontes, terutama jenis Jumbo dan Hias, bisa mencapai harga fantastis.

Edi mengungkapkan bahwa entok jumbo yang pernah teregister di ASPEN bisa mencapai harga Rp 20 juta per ekor untuk jantan dewasa, sedangkan entok hias bisa dihargai hingga Rp 12 juta.

Ketua Panitia Festival Rambon Elit Nusantara, Sucipto Aji Wibowo, menambahkan bahwa dari 150 peserta yang berpartisipasi, 130 orang mendaftar secara online, sementara sisanya mendaftar langsung di lokasi. "Peserta berasal dari berbagai kabupaten di pulau Jawa," katanya.

Penilaian dalam kontes ini melibatkan berbagai kriteria. Untuk entok jumbo, fokus utama penilaian adalah pada bobot dan bulunya, sementara untuk entok hias, penilaian lebih menitikberatkan pada warna bulu dan kebersihannya. "Bobot jumbo yang super bisa mencapai sekitar 8 kilogram untuk Basor dewasa," jelas Sucipto.

ASPEN di Kabupaten Cilacap berharap melalui kontes ini, masyarakat akan lebih mengenal bahwa entok tidak hanya untuk pedaging, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan dan kontes. "Kami ingin membangkitkan kembali semangat para peternak entok di Cilacap," pungkasnya.

 

Reporter : Wasis
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018