Fokus utama meliputi vaksin untuk penyakit mulut dan kuku (PMK), antraks, septicemia epizootica (SE), penyakit jembrana, brucellosis, dan flu burung.
Peningkatan kapasitas produksi ini didukung mekanisasi dan otomatisasi proses di Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Pusvetma Surabaya.
Langkah ini diambil untuk memastikan ketahanan sektor peternakan nasional dalam menjaga ketersediaan pangan seperti daging, susu, dan telur.
Dalam peresmian fasilitas produksi BSL 2 dan BSL 3 di BBVF Pusvetma, Selasa (24/12). Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menegaskan pentingnya langkah ini.
"Cuaca yang semakin tidak menentu memerlukan solusi cepat dan tepat. Vaksin yang diproduksi secara mekanis akan mendukung distribusi lebih cepat dan merata ke seluruh Indonesia, terutama wilayah yang rentan," kata Agung.
Selain memperkuat ketahanan pangan, program ini juga mendukung target swasembada daging dan susu nasional.
"Melindungi kesehatan ternak adalah kunci menjaga stabilitas pasokan pangan nasional," tambahnya.
Untuk memperkuat langkah ini, BBVF Pusvetma menjalin kerja sama strategis dengan PT. Purnama Laboratory.
Nota kesepahaman yang ditandatangani mencakup pengembangan kit diagnostik penyakit hewan dan rapid test kebuntingan.
Kepala BBVF Pusvetma Surabaya, Edy Budi Susila, optimistis bahwa kerja sama ini akan mendorong inovasi produk kesehatan hewan di dalam negeri.
"Dengan diagnostik yang lebih cepat dan akurat, pengelolaan kesehatan ternak dapat lebih efektif," ujarnya.
Agung juga menyoroti pentingnya inovasi ini dalam mendorong produktivitas sektor peternakan.
"Dengan dukungan vaksinasi yang andal dan diagnostik lokal, Indonesia semakin dekat dengan target swasembada daging sapi dan susu," ujarnya.
Kementan berharap upaya ini tidak hanya memperkuat sektor peternakan tetapi juga menarik investasi baru.
Di tengah tantangan perubahan iklim dan cuaca ekstrem, pengembangan teknologi kesehatan hewan di Indonesia dapat menjadi solusi strategis untuk meningkatkan daya saing subsektor peternakan di pasar global.