Sabtu, 26 April 2025


Tak Mau Lebaran Diganggu PMK, Kementan Pastikan Pengendalian Tetap Optimal

27 Mar 2025, 09:20 WIBEditor : Herman

vaksin PMK

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta –-- Menjelang perayaan Idul Fitri (Lebaran) , Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan bahwa pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia tetap berjalan optimal.

“Kami bertindak cepat. Begitu ada lonjakan kasus PMK di awal tahun, kami langsung mengalokasikan Rp100 miliar untuk pengadaan 4 juta dosis vaksin. Alhamdulillah, saat ini tren kasus sudah melandai,” ujar Mentan Amran dalam keterangan pers, Rabu (26/3). 

Untuk mengantisipasi lonjakan lalu lintas ternak menjelang Idul Fitri, Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan memperketat pemantauan dengan sistem iSIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Terpadu).

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menjelaskan bahwa ternak yang baru tiba di lokasi tujuan sering mengalami penurunan daya tahan tubuh akibat perjalanan panjang.

Kondisi ini membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit, termasuk PMK.

“Jika ada ternak yang sakit, segera laporkan ke petugas kesehatan hewan setempat. Kami ingin memastikan tidak ada penyebaran penyakit yang bisa merugikan peternak,” tegas Agung.

Selain pemantauan, Kementan juga meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan hewan untuk mendeteksi dan menangani kasus PMK lebih cepat.

Sebagai langkah pencegahan utama, Kementan telah melaksanakan Bulan Vaksinasi PMK pada Januari–Maret 2025 dan akan melanjutkan vaksinasi ulangan pada Juli–September.

Hingga saat ini, total vaksinasi nasional telah mencapai 1.688.651 dosis, dengan tingkat pencapaian 68,10?ri target distribusi nasional.

“Kami terus meningkatkan cakupan vaksinasi dan berharap bisa mencapai minimal 70%,” kata Agung.

Selain vaksinasi, Kementan juga mendistribusikan obat-obatan dan perlengkapan medis ke berbagai daerah, termasuk antibiotik, vitamin, analgesik, serta disinfektan.

Direktur Kesehatan Hewan, Imron Suandy, menegaskan bahwa Kementan juga memperketat pengawasan lalu lintas hewan, menerapkan biosekuriti ketat, dan memastikan kualitas pakan ternak.

“Kami tidak hanya mengandalkan vaksinasi. Pengawasan dan pemeliharaan kesehatan ternak juga menjadi prioritas,” ujar Imron.

Kementan pun mengimbau para peternak dan pelaku usaha untuk memastikan ternaknya telah divaksin dan memiliki Sertifikat Veteriner sebelum dikirim ke daerah lain.

Dengan strategi yang terintegrasi, pemerintah berupaya menjamin ketersediaan ternak yang sehat dan aman bagi masyarakat, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Kami harap semua pihak, dari peternak hingga konsumen, ikut berperan dalam pencegahan PMK. Mari kita pastikan hewan ternak sehat dan aman untuk dikonsumsi,” pungkas Imron.

Reporter : Rafi
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018