Jumat, 20 Juni 2025


Cegah Antraks Meluas, Kementan Turun Tangan di Gunung Kidul

10 Apr 2025, 14:08 WIBEditor : Herman

Kementan cegah antraks Meluas di Gunung Kidul

TABLOIDSINARTANI.COM,  Jakarta  --- Wabah antraks yang kembali muncul di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, langsung direspons cepat Kementerian Pertanian (Kementan).

Melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementan bergerak cepat dengan menurunkan tim khusus untuk melakukan investigasi dan penanganan intensif di lokasi terdampak.

Direktur Kesehatan Hewan, Imron Suandy, menjelaskan bahwa sejak pertengahan Februari hingga akhir Maret 2025, tercatat 23 ekor sapi dan 3 ekor kambing mati mendadak di sejumlah wilayah, yakni Kelurahan Bohol dan Petir (Kecamatan Rongkop), serta Kelurahan Tileng (Kecamatan Girisubo).

Hasil uji laboratorium di Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates memastikan penyebab kematian adalah antraks.

“Laboratorium memastikan ternak yang mati positif antraks. Kami langsung ambil langkah-langkah pengendalian di lapangan,” kata Imron, Kamis (10/4).

Sebagai respons cepat, tim Ditjen PKH bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunung Kidul langsung melakukan disinfeksi kandang dan lingkungan sekitar.

Mereka juga menyuntikkan antibiotik, memberikan vitamin, serta pengobatan kepada ternak yang masih hidup di zona merah.

Tak hanya itu, masyarakat pun diedukasi untuk tidak menyembelih ternak yang sakit atau menjual hewan yang sudah mati.

Masyarakat juga diminta segera melapor jika mendapati ternaknya menunjukkan gejala aneh atau mendadak sakit.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menegaskan bahwa Kementan akan segera melakukan vaksinasi antraks di wilayah terdampak, seperti Rongkop dan Girisubo, serta wilayah lain yang pernah punya riwayat penyakit serupa.

“Vaksinasi ini penting agar ternak kebal terhadap antraks, apalagi menjelang Idul Adha di mana lalu lintas hewan qurban makin meningkat,” ujar Agung.

Guna memperkuat sinergi, Pemkab Gunung Kidul juga akan mengeluarkan Surat Edaran (SE) Bupati untuk meningkatkan kewaspadaan dan kerja sama lintas sektor.

Dalam surat edaran itu, TNI, POLRI, hingga tokoh masyarakat akan diajak turut serta dalam upaya pencegahan dan pengendalian wabah.

“Ini jadi landasan bersama untuk bergerak serentak menjaga wilayah dari ancaman antraks,” tegas Agung.

Menjelang hari raya kurban, seluruh petugas kesehatan hewan diinstruksikan siaga penuh.

Mereka akan mengawasi pergerakan hewan ternak, memeriksa kesehatan hewan qurban, dan melakukan surveilans aktif di lapangan.

Agung juga mengajak masyarakat, khususnya para peternak, untuk ikut menjaga kesehatan hewan ternaknya.

“Kebersihan kandang, pemberian pakan dan air bersih, serta vaksinasi rutin adalah kunci mencegah penyakit. Peran aktif masyarakat sangat penting,” ujarnya. 

Reporter : Rafi
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018