Layanan Deposit Smeen Beku
TABLOIDSINARTANI.COM, Malang --- Kementerian Pertanian terus menghadirkan inovasi demi mendekatkan layanan publik ke akar rumput. Kali ini, giliran Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari yang membuat gebrakan dengan meluncurkan layanan deposit semen (mani) beku untuk koperasi dan peternak.
Layanan ini memungkinkan koperasi atau peternak menyimpan semen beku hasil pembelian mereka di Bank Sperma BBIB Singosari dalam jangka waktu tertentu. Bagi banyak peternak yang belum memiliki fasilitas penyimpanan sendiri, layanan ini jelas menjadi angin segar.
“Dengan adanya layanan ini, koperasi tidak perlu tergesa-gesa menggunakan semen. Mereka bisa menyesuaikan waktu inseminasi sesuai siklus ternak tanpa takut kualitas menurun,” jelas Kepala BBIB Singosari, Akbar, dalam keterangan resmi, Rabu (21/5).
Menariknya, layanan ini ditawarkan dengan biaya penyimpanan yang sangat terjangkau. Semen disimpan dalam kondisi optimal hingga siap digunakan—mengurangi risiko kegagalan inseminasi dan meningkatkan efisiensi reproduksi.
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian, Hary Suhada, menyebut sistem ini sebagai solusi konkret bagi koperasi yang belum punya fasilitas penyimpanan seperti tabung nitrogen cair.
“Daripada membuang-buang semen karena rusak sebelum dipakai, lebih baik disimpan di tempat yang aman. Ini juga memastikan distribusi lebih tepat sasaran,” ujarnya.
Hary juga menegaskan bahwa pendekatan ini merupakan bagian dari upaya besar pemerintah membangun peternakan yang inklusif. Teknologi, katanya, harus bisa diakses bukan hanya oleh industri besar, tapi juga peternak kecil yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional.
“Ini bukan sekadar soal teknologi. Ini tentang keberpihakan. Kita ingin peternak kecil punya akses ke fasilitas modern seperti inseminasi buatan,” kata Akbar.
Kementan optimistis, sistem titip semen ini akan direplikasi di berbagai daerah dan menjadi pilar penting dalam modernisasi sektor peternakan Indonesia. Inilah wajah baru layanan publik: praktis, efisien, dan benar-benar menjawab kebutuhan di lapangan.