Bhakti sosial mengobati ternak secara massal digelar secara gratis oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Provinsi Jawa Tengah dalam rangkaian penganugerahan penghargaan Abdi Bhakti Tani Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2015. Pengobatan massal pada ternak tersebut dipusatkan di lapangan Desa Klitikan, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan.
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Ir. Agus Wariyanto, SIP, MM didampingi Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh. Slamet Kasiran dan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), drh. Saiful Latief belum lama ini.
Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan Kantor Bank Indonesia Provinsi Jateng, serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Jateng antara lain Bappeda, Badan Ketahanan Pangan, Organisasi Sosial (Orsos) “Lembaran Mas Murni” Jateng, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan, Aparat Kecamatan Kedungjati dan Desa Klitikan.
Menurut, Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Daerah pada Bank Indonesia Provinsi Jateng, Andi Reina Sari dipilihnya Desa Klitikan sebagai lokasi pengabdian Disnak Keswan Provinsi Jateng adalah sangat tepat, sebab Desa Klitikan merupakan salah satu Klaster Bank Indonesia dalam program pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang terintegrasi dengan peternakan yang bekerjasama dengan Disnak Keswan Provinsi Jateng. Pada saat ini, melalui dana CSR (Corporate Social Responsibility) Bank Indonesia tengah membantu membangun kandang ternak komunal, pengolahan pakan dan unit energi baru terbarukan biogas di Desa Klitikan.
Kepala Desa Klitikan, Surinto melaporkan bahwa areal wilayah Desa Klitikan seluas 273,3 ha, dengan jumlah penduduk sekitar 1.362 jiwa. Potensi perekonomian mencakup pertanian (jagung, ketela pohon), peternakan (sapi, kambing, unggas), industri rumah tangga (krupuk, rambak, tempe). Di dalam Desa Klitikan pengobatan massal terhadap penyakit cacing terhadap 289 ekor sapi dan kambing 400 ekor. Tegasnya, desanya sebagai daerah pengembangan peternakan yang sangat potensial, terlebih daerah ini merupakan kawasan sekitar hutan di kawasan kerja Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Semarang. Peternakan di daerah ini dikembangkan oleh perorangan dan kelompok ternak.
Ir. Hadi Susianto, Kepala Bidang Produksi Peternakan pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan memberikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran Disnak Keswan Provinsi Jateng karena kegiatan Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2015 ini memilih Kabupaten Grobogan sebagai daerah pengabdian. Terlebih diketahui, Kabupaten Grobogan merupakan sentra pengembangan peternakan yang mempunyai prospek tinggi dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM, serta sebagai upaya pengentasan kemiskinan bagi masyarakat pedesaan. Populasi sapi potong di Kabupaten Grobogan (menurut BPS tahun 2013 sebanyak 137.360 ekor) adalah nomor tiga terbesar di Jawa Tengah setelah Kabupaten Blora dan Wonogiri.
“Pada masa mendatang, kegiatan pengobatan massal terhadap ternak terus dikembangkan utamanya dalam pengobatan cacing guna memacu produktivitas ternak di Jateng. Berdasarkan data pengambilan dan pengujian spesimen untuk uji parasit cacing diperoleh hasil 41,26% positif helminthiasis (kecacingan) pada ternak di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini disebabkan ternak banyak mengkonsumsi rumput lapangan yang umumnya terkontaminasi oleh cacing. Salah satu penanganan yang efektif adalah melalui kegiatan pengobatan cacing dalam rangka menyehatkan dan meningkatkan produktivitas ternak rakyat,” tambah Agus Wariyanto. AW
Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066
Editor : Julianto