Selasa, 10 Desember 2024


Persiapan Pengadaan 35 Ribu Indukan di 2016

08 Jan 2016, 18:07 WIBEditor : Ika Rahayu

Pemerintah memantapkan tekad untuk dapat merealisasikan pengadaan indukan sapi potong sebanyak 35 ribu ekor di tahun 2016. Adanya tambahan indukan dalam jumlah besar tersebut diharapkan dapat mendukung upaya mempercepat peningkatan populasi sapi potong dan produksi daging nasional.

Menjawab Sinar Tani usai acara launching bibit sapi potong hasil Uji Performan, di Jimbaran Bali, belum lama ini Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan , Ali Rachman menyatakan bahwa pihaknya terus mematangkan rencana untuk dapat merealisasikan pengadaan 35 ribu indukan sapi potong di tahun 2016.

Dari 35 ribu ekor itu, ditargetkan sekitar 30 ribu ekor merupakan indukan impor dan sebanyak lima ribu ekor dipasok dari dalam negeri. “Tentunya bukan hanya kuantitas yang diperhatikan, tetapi juga kualitas dari indukan impor menjadi prasyarat utama,” katanya.

Dengan hadirnya indukan-indukan berkualitas, menurut Ali Rachman, bisa diharapkan kelak akan dilahirkan banyak turunan sapi potong yang juga bermutu tinggi untuk mendukung upaya pemerintah meningkatkan populasi dan produktivitas ternak sapi potong dalam negeri.

Rencananya pengadaan ke-35 ribu indukan sapi potong impor dan lokal akan dilaksanakan langsung oleh Dinas-dinas provinsi yang membidangi Peternakan dan Kesehatan Hewan. “Mekanismenya tentu harus melalui lelang, diharapkan awal tahun ini proses lelang sudah bisa dilakukan,” jelas Ali Rachman.

Pemenang lelang nantinya harus berpegang pada spesifikasi teknis yang ditetapkan pihak Dinas Provinsi dalam melakukan pemasukan ternak indukan. Selanjutnya nanti indukan sapi hasil pengadaan di 2016 akan disebarkan melalui Dinas provinsi ke peternak yang tergabung dalam wadah kelompok peternak sapi potong.

Mengapresiasi Peternak

Ali Rachman belum bisa memastikan negara asal sapi indukan dimaksud, namun yang jelas negara bersangkutan harus yang telah bebas dari penyakit-penyakit strategis. “Selama ini impor sapi biasanya dari Australia atau New Zealand. Bisa jadi nanti ada juga yang dari kedua negara itu,” tuturnya .

Mengenai pasokan indukan sapi lokal ia mengharapkan bisa dihasilkan dari kelompok-kelompok peternak untuk dapat mengapresiasi kerja keras mereka dalam menghasilkan indukan sapi berkualitas. Di daerah-daerah tertentu seperti di Kebumen Jateng dan Gunung Kidul telah ada kelompok pembudidaya /pembibitan ternak yang sukses menghasilkan sapi-sapi berkualitas tinggi.

Sebagian dari sapi-sapi tersebut telah lulus uji performan bahkan di antaranya telah mendapatkan sertifikat dari LS Pro, lembaga sertifikasi bibit ternak yang berada di lingkup Kementerian Pertanian dan telah mendapat akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Ali Rachman menekankan adanya komitmen pemerintah untuk terus mendukung kegiatan uji performan untuk dapat menjaring bibit ternak berkualitas termasuk indukan-indukan sapi potong yang bisa dijadikan sumber bagi kegiatan pengadaan indukan sapi di dalam negeri.

“Bukan hanya sapi lokal, tetapi kami juga terus mendukung usaha-usaha di masyarakat untuk menghasilkan sapi-sapi asli yang keberadaannya tersebar di beberapa daerah di Indonesia,” tegas Ali Rachman. Ira

Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066

Editor : Julianto

BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018