Pemda Kab. Sumba Timur menyambut baik dan mendukung upaya Pemerintah Pusat untuk memperbaiki tata niaga peternakan utamanya sapi potong. Jadwal pelayaran kapal ternak telah dibuat. Secara ekonomis kapal khusus ternak dapat memangkas biaya transportasi 80% dari Rp.1,8 juta menjadi Rp. 1,2 juta.Selain itu, adanya kapal ternak juga dapat mengurangi susut ternak selama perjalanan.
Kementerian Perhubungan, PT. PELNI,dan Kementerian Pertanian telah menyepakati pelayaran kembali Kapal Ternak Camara Nusantara 1 padatanggal 2 Februari 2016 dengan rute dari Pelabuhan Tenau Kupang -Waingapu-Lembar-Bima-Tanjung Perak-Tanjung Emas-Cirebon (PP).
Setelah tanggal 2 Februari 2016, jadwal pelayaran kapal khusus ternak berikutnya adalah pada tanggal 16 Februari dan 1 Maret 2016. Kementerian Pertanian telah mensosialisasikan jadwal tersebut kepada Dinas yang menangani fungsi peternakan dan kesehatan hewan yang berada pada rute pelayaran, serta kepada BUMN/BUMD. Untuk selanjutnya Dinas-dinas tersebut menginformasikan kepada calon pengguna kapal.
Untuk pelayaran pertama tahun 2016 ini, arus balik kapal khusus ternak diharapkan dimanfaatkan untuk mengangkut bahan pakan dan pakan ternak, baik untuk kebutuhan ternak di kapal selama perjalanan maupun dalam menunjang ketersediaan pakan di daerah sentra sapi potong.
Prosedur yang perlu ditaati pengguna kapal harus mengisi Shipping Instruction yang memuat data dan informasi tentang pemilik/penjual sapi, jumlah sapi yang akan dikapalkan, bobot hidup sapi, harga per kg hidup, pelabuhan tujuan, pembeli dan data lain yang diperlukan sebagai salah satu dokumen dalam manifest kapal.
Terkait dengan informasi adanya kapal kosong, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Fini Murfianidapat menjelaskan bahwa penetapan operator kapal tanggal 18 Januari 2016, sehingga setelah itu baru ditetapkan jadwal rutin pelayaran. Memang sebelum penetapan jadwal ada pelayaran yang kosong, namun setelah ada jadwal yang tetap setiap 2 minggu sekali,diperkirakan pelaku usaha siap menggunakan fasilitas pelayaran tersebut. PR/Som
Editor : Ahmad Soim