Jumat, 13 Juni 2025


Daging Sapi Berpenyakit Cacing Hati Layak Konsumsi

02 Sep 2017, 14:01 WIBEditor : Julianto

Kekhidmatan perayaan Idul Ada atau Hari Raya Kurban di Masjid Istiqlal sempat terganggu dengan ditemukan cacing pada hati sapi kurban milik Presiden Joko Widodo. Berbahayakah daging dari sapi tersebut?

Menurut  Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, penyakit tersebut tidak berbahaya bagi hewannya. Begitu juga dagingnya tetap masih aman dan layak dikonsumsi manusia.

"Penyakit cacing hati itu hal biasa. Bukan berarti semua sapi nol cacing (tidak ada cacingnya). Di dalam perut kita saja, ada cacing. Jadi Itu tidak berbahaya," kata Ketut saat pelaksanaan kurban di masjid Nurul Iman komplek Kementerian Pertanian, Sabtu (2/9).
Apalagi ungkap Ketut, cacing yang terdapat pada sapi kurban milik Presiden Jokowi itu hanya terdapat di bagian pembuluh darah dalam hati. "Yang penting hatinya jangan di makan, kalau dagingnya tidak masalah," katanya.

Tim Pantau Kurban

Meski demikian, Kementerian Pertanian melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan sebelum pelaksanaan kurban telah menerjunkan tim untuk memantau pelaksanaan kurban, termasuk memeriksa kesehatan hewan ternak. Tim tersebut diterjunkan keseluruh penjuru tanah air untuk memberikan sosialisasi mengenai kesehatan hewan dan cara pemotongan yang baik dan benar.

Dengan demikian, masyarakat melakukan pemotongan hewan kurban dengan aman. Secara kasat mata, paling tidak hewan kurban tersebut terlihat baik dari sisi kesehatan dan performa ternaknya.

“Kita sudah buat framenya dalam pelaksanaan kurban, terutama syarat-syarat ternak yang bisa menjadi kurban yakni Aman, Sehat, Utuh dan Halal. Cara pemotongannya juga sesuai kaidah Islam,” katanya.

Sementara itu Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH, Surachman Suwardi mengatakan, untuk membantu umat Islam yang akan melaksanakan kurban, pihaknya menerjunkan tim sebanyak 994 petugas yang terdiri dari 129 orang petugas dari Ditjen PKH, 150 orang petugas Dinas wilayah Jabodetabek dan 715 orang mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB).

Pengawasan juga melibatkan Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH) Bogor, untuk melaksanakan pengambilan sampel terhadap daging kurban yang dibagikan kepada masyarakat. Pengambilan dan pemeriksaan sampel untuk mengetahui kualitas daging hewan kurban di lokasi tempat penyembelihan kurban. “Selain itu sebagai bahan evaluasi serta masukan untuk tindakan selanjutnya agar kualitas daging kurban dan penerapan hygiene sanitasi dapat lebih baik,” katanya. Yul

 

Editor : Yulianto

BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018