TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Ekspor produk pertanian mencatatkan prestasi yang membanggakan. Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar Rp 12,45 triliun.
Kegiatan yang dilaksanakan di kawasan Terminal Petikemas, Koja, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (15/08) merupakan puncak program merdeka ekspor kementerian pertanian.
Peresmian acara pelepasan ekspor oleh Wapres RI, KH Ma’ruf Amin didampingi oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang, dan Walikota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim.
Wapres mengaku bersyukur karena sejauh ini sektor pertanian mampu membuktikan diri sebagai penopang ekonomi disaat pandemi serta memenuhi komoditas dalam negeri dan ekspor secara baik.
"Saya menyampaikan penghargaan Setinggi-tingginya kepada Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) atas kontribusi nyatanya terhadap sektor pertanian Indonesia," ujar Wapres.
Dalam kegiatan ini Wapres memberikan penghargaan Adikarya Naraya kepada, Plt Staf Ahli Menteri Bidang Perdagangan dan Hubungan Imternasional, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan pembangunan, Stafsus Menteri Bidang Kebijakan Pertanian, Plt Kepala BSIP, Kepala Badan Karantina Pertanian, Kepala BPPSDMP, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dirjen Perkebunan, Dirjen Hortikultura, Dirjen Tanaman Pangan, Dirjen PSP dan Sekjen Kementan.
"Pandemi tidak serta merta mematikan sektor pertanian, tapi membuat bertahan dan terus tumbuh. Patut kita sukuri karena selain penyediaan pangan dalam negeri beberapa komoditas juga dilakukan ekspor ke negara tetangga," katanya.
Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton. Ekspor tersebut ditopang komoditas perkebunan, hortikultura, peternakan dan produk olahan lain yang sudah masuk proses hilirisasi.
"Kita melakukan ekspor untuk yang kesekian kalinya. Dan menurut pak menteri ekspor ini bisa mencapai 900 triliun. Artinya kita tidak hanya negara pengimpor tetapi juga pengekspor. Ini adalah usaha keras kita dan apa yang kita ekspor juga bukan hanya mentah tapi hilirisasi. Kita memang ingin produk hilirisasi ini terus berkembang. Ini akan membantu mengembangkan usaha masyarakat, terutama UMKM," katanya.
Di tempat yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Presiden dan Wakil Presiden.
"Karena itu kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," jelasnya.