Kamis, 18 April 2024


Inilah Penilaian Pengamat terhadap Kinerja Kementan

15 Apr 2021, 08:01 WIBEditor : Yulianto

Mentan SYL panen padi di Burru | Sumber Foto:Dok Humas Kementan

TABLOIDSINIARTANI.COM, Jakarta-- Kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dalam ekonomi nasional dinilai aman, bahkan berkontribusi positif. Dengan demikian, sangat disayangkan jika ada hasil survei yang memutarbalikkan fakta demi menggiring isu resuhfle yang sedang hangat diperbincangkan.

Analisis Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan ada dua indikator yang biasa digunakan untuk melihat kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) yang berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Pertama, adalah adanya kesejahteraan petani. Kedua, ketersediaan produk produk pertanian.

Kalau kita lihat data Badan Pusat Statistik (BPS) lanjut Hendri Satrio tentang NIlai Tukar Petani (NTP) ada peningkatan. "Yang terbaru, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Triwulan I (Januari – Maret) Tahun 2021 lebih tinggi dibanding NTP (Januari – Desember) tahun 2020 dan NTP Triwulan I Tahun 2020," demikian dikatakan Hendri di Jakarta, Rabu (14/4).

Sedangkan kalau kita lihat ketersediaan produk produk pertanian saya kira aman dan berkontribusi positif pada pertumbuhan PDB nasional pada Pendemi Covid-19 ini. "Ketersediaan produk-produk pertanian selama ini aman, bahkan sektor pertanian bisa terus menyumbang positif pada PDB nasional selama pandemi Covid-19," Beber Hendri.

Hendri Satrio mencontohkan ada upaya dan langkah yang positif yang dilakukan Mentan SYL dalam hal penyediaan daging pada menjelang Ramadhan dan Idul Fitri Tahun 2021. "Kita melihat Kementan dan Mentan SYL telah melakukan langkah langkah dan penyediaan barang barang pertanian secara luar biasa, hanya kurang terlihat," tandasnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) secara resmi merilis angka tetap (ATAP) produksi padi tahun 2020 sebesar 54,65 juta ton gabah kering giling (GKG). Jumlah itu mengalami kenaikan sebanyak 45,17 ribu ton atau 0,08 persen dibandingkan 2019 sebesar 54,60 juta ton GKG.

Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2020 sebesar 31,33 juta ton, naik sebanyak 21,46 ribu ton atau 0,07 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 31,31 juta ton.

Untuk tahun ini, BPS mencatat potensi produksi periode Januari–April 2021 diperkirakan mencapai 14,54 juta ton beras. Jumlah itu mengalami kenaikan sebesar 3,08 juta ton (26,84 persen) dibandingkan produksi beras pada subround yang sama tahun lalu sebesar 11,46 juta ton.

Adapun potensi luas panen padi pada subround Januari–April 2021 tersebut mencapai 4,86 juta hektar atau mengalami kenaikan sekitar 1,02 juta hektar (26,53 persen) dibandingkan subround Januari– April 2020 yang sebesar 3,84 juta hektar.

--

Sahabat Setia SINAR TANI bisa berlangganan Tabloid SINAR TANI dengan KLIK:  LANGGANAN TABLOID SINAR TANIAtau versi elektronik (e-paper Tabloid Sinar Tani) dengan klikmyedisi.com/sinartani/

Reporter : Humas Ditjen Tanaman Pangan
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018