Rabu, 30 April 2025


SYL: Tak Ada Impor Beras dan PPN Sembako

08 Jul 2021, 14:16 WIBEditor : Yulianto

Mentan SYL saat di Kantor Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Makassar, Kamis (8/7)

TABLOIDSINARTANI.COM, Makassar---Ketersediaan beras saat ini cukup aman, sehingga tidak perlu ada impor beras. Bahkan pemerintah tidak pernah ada keinginan memberlakukan pajak pertambahan nilai (PPN) terhadap sembako umum yang dikonsumsi masyarakat.

"Impor beras dan PPN sembako umum itu tidak ada. Ini adalah pikiran-pikiran yang ada di sebagian pihak dan menjadi sebuah isu karena sampai sekarang ini pemerintah belum pernah merancang untuk kenaikan PPN sembako. Kalau pun itu ada pasti Menteri Pertanian tahu. Jadi jangan membuat petani resah," kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo usai rapat di Kantor Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Makassar, Kamis (8/7).

Bukan hanya itu, menurut SYL, Presiden Jokowi pun sudah tegas mengatakan impor beras itu tidak ada. Jadi bahwa boleh saja ada yang melempar isu seperti itu. Pak Presiden katakan dari mana rumor itu. Pemerintah tidak pernah membicarakan rencana impor beras dan kenaikan PPN sembako," tegasnya.

SYL menjelaskan tentang tidak perlu impor beras karena hingga kini Indonesia memiliki cadangan beras yang cukup banyak, baik yang ada pada pengendalian langsung Bulog, penggilingan dan pada penanganan pemerintah daerah.

Produksi beras pada masa tanam (MT) I tahun 2021 sebesar 17,56 juta ton. Ada surplus overstok pada Januari 2020 sebesar 7,39 juta ton. Sementara jumlah konsumsi nasional 14,67 juta ton, sehingga akhir Juni 2021 terdapat surplus beras sebanyak 10,29 juta ton.

Karena itu menurut SYL, dalam kondisi Covid 19 dan berbagai pembatasan, pangan di dalam negeri terkendali dengan baik. Ini hampir setiap minggu dicek oleh Bapak Presiden dan kemarin dalam dapat virtual, Bapak Presiden meminta agar pengendalian pangan untuk kebutuhan nasional sepenuhnya di bawah kendali beberapa menteri untuk dipersiapkan maksimal," tuturnya.

Lebih lanjut SYL menyebutkan, alasanya berikutnya mengapa tidak perlu impor beras yakni masa tanam II 2021 (Kemarau basah) sudah dimulai dan panen pada pertengahan tahun berpotensi menambah stok pangan nasional.

Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi beras pada MT II sebanyak 14,25 juta ton dengan surplus beras di awal Juli 10,29 juta ton. Sementara konsumsi beras 14,91 juta ton, sehingga akhir Desember 2021 diperkirakan terdapat surplus stok beras sebesar 9,63 juta ton.

"Pada aspek harga, pergerakan harga beras medium di pasaran relatif stabil tanpa kenaikan signifikan. Harga gabah ditingkat penggilingan yang relatif stabil dan mengalami penurunan indikasi produksi cukup tinggi," katanya.

Stok beras di gudang Bulog juga cukup tinggi. Seberapa besarkan stok itu. Baca halaman selanjutnya.

Reporter : Humas dan IP Kementan
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018