Ketua Umum KTNA, Yadi Sofyan Noor menyematkan pin kepada Mentan SYL saat Rembug Utama KTNA di Kota Batu | Sumber Foto:Humas Kementan
TABLOIDSINARTANI, Kota Batu---Sebagai bentuk dukungan kepada petani, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) memberikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo anugerah tanda kehormatan berupa pin emas lencana utama Adi Bhakti Tani. Penyematan pin dilakukan Ketua KTNA, HM Yadi Sofyan Noor saat pembukaan resmi Rembuk Utama KTNA di Balaikota Among Tani, Batu, Jawa Timur, Jumat (16/9).
Mentan SYL dinilai KTNA memiliki pengabdian dan kesetiaan dalam membina, memotivasi semangat dan tanggung jawab serta kemandirian petani dalam meningkatkan sumber daya manusia. SYL juga dianggap memiliki komitmen dalam membangun sistem usaha agribisnis dan pemberdayaan petani milenial.
"Dukungan fasilitas prasarana dan sarana pertanian yang diberikan Mentan juga mampu mempercepat dan meningkatkan produksi pangan sehingga tercapainya swasembada beras,” katanya. Seperti diketahui, 14 Agustus 2022, Indonesia mendapatkan penghargaan Certificate of Aknowledgement dari International Rice Research Institute (IRRI), sebuah Lembaga penelitian padi terpercaya di tingkat internasional.
Sertifikat itu diberikan atas keberhasilan Indonesia dalam swasembada beras pada tahun 2019-2021. Indonesia menurut IRRI telah berhasil mencapai swasembada beras karena sukses membangun sistem pertanian dan pangan, serta mengimplementasikan teknologi dan inovasi beras.
SYL mengatakan, pin emas ini merupakan akumulasi dari kerja kolektif semua pihak di saat kondisi pertanian dunia sedang tidak baik-baik. "Rembug KTNA hari ini bukan rembug biasa-biasa saja. Ini rembug yang luar biasa. Apa maksudnya ini bapak ibu?. Karena kondisi pertanian kita sedang menghadapi berbagai ancaman. Covid belum usai, perubahan iklim, perang rusia-ukraina," katanya.
Namun, SYL melanjutkan, ancaman tersebut mampu dijawab dengan beragam capaian postif sektor pertanian. Bahkan, ekspor sektor pertanian terus mengalami kenaikan, tahun 2019 nilai ekspor sektor pertanian mencapai Rp 390,16 triliun, tahun 2020 naik menjadi Rp 451,77 triliun dan di tahun 2021 naik lagi menjadi Rp 625,04 triliun.
"Komitmen hari ini harus ada sesuatu yang kuat. Rembug KTNA sekarang harus bisa merekomendasikan dan ada action plan bahwa tahun depan harus ada yang swasembada selain beras, jagung juga kita harus swasembada," katanya.