TABLOIDSINARTANI.COM, Jimbaran---Pertemuan Tingkat Menteri Kelompok Kerja Pertanian G20 atau Agriculture Ministers Meeting (AMM) resmi dibuka. Saat membuka pertemuan tersebut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan, persoalan pangan adalah human rights.

“Persoalan tentang pangan adalah persoalan yang berkaitan dengan Human Rights. Kehadiran seluruh delegasi menunjukkan komitmen kita semua untuk mengatasi ancaman krisis pangan global dan dukungan penuh kepada Presidensi G20 Indonesia,” kata SYL di Jimbaran, Bali, Rabu (28/9).

SYL mengakui, tantangan global saat ini cukup besar. Dari mulai, krisis perubahan iklim, pandemi Covid-19, serta diperparah oleh eskalasi ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia. Untuk itu, menuntut gerakan dan komitmen bersama seluruh negara-negara G20 untuk mengambil tindakan segera mendorong percepatan transformasi sistem pertanian dan pangan.

Karena itu, SYL mengajak semua pihak melakukan tindakan segera dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Khususnya, mendorong percepatan transformasi sistem pertanian dan pangan menjadi lebih efisien, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan serta memastikan produksi pangan, gizi, dan lingkungan yang lebih baik. “Tidak ada yang terlewatkan dan tertinggal,” tegasnya.

Pertemuan ini menurut SYL, fokus mendiskusikan tiga isu prioritas. Pertama, mempromosikan sistem pertanian dan pangan yang tangguh dan berkelanjutan. Kedua, mempromosikan perdagangan pertanian yang terbuka, adil, dapat diprediksi, transparan dan non diskriminatif guna memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan untuk semua.

Ketiga, kewirausahaan pertanian inovatif melalui pertanian digital untuk meningkatkan penghidupan petani di pedesaan. “Ketiga isu prioritas tersebut, akan mudah terealisasi apabila semua negara G20 berkomitmen untuk bergerak bersama, Kolaborasi adalah kunci untuk mengatasi tantangan saat ini dan di masa datang, Kami yakin, hanya dengan kolaborasi dan sinergi yang erat kita dapat mewujudkan Recover Together, Recover Stronger,” tutur SYL.