Webinar Sinar Tani x BPS
TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Data hasil Sensus Pertanian (ST) 2023 sangat penting untuk meningkatkan kualitas kebijakan pembangunan pertanian. Dengan Sensus Pertanian akan memberikan gambaran komprehensif mengenai jumlah pelaku usaha pertanian, geospasial statistik pertanian, volume dan nilai produksi, struktur demografi lahan dan lainnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof Dedi Nursyamsi saat webinar: Sensus Pertanian 2023 dan Kebutuhan Data Pertanian yang diselenggarakan Tabloid Sinar Tani bersama BPS, Senin (12/7) mengatakan, data ST2023 nantinya sebagai rujukan dalam penyusunan kebijakan strategis sektor pertanian. Misalnya, dalam penyaluran pupuk bersubsidi agar lebih tepat sasaran dan basis data UMKM sektor pertanian.
Dedi berharap, ST2023 akan meningkatkan kualitas data pertanian nasional, termasuk penyediaan kerangka sampel pertanian yang mutakhir. Data hasil sensus nantinya sebagai acuan dan pembaruan dalam pengelolaan data pertanian nasional. Selain itu, menjadi acuan dalam pengambilan keputusan pemerintah pusat dan daerah dalam menentukan kebijakan yang relevan.
“Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pertanian, tentunya mengacu pada data statistik pertanian tersebut. Kalau data statistik Pertanian bermutu, berkualitas, bahkan mendekati kebenaran, maka saya yakini pelaksanaan pembangunan pertanian kita berlangsung lancar dan menghasilkan sasaran yang mantap. Begitu juga sebaliknya,” katanya.
Menurut Dedi, cakupan Sensus Pertanian kali ini sangat luas dan mencakup sektor pertanian, tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan kehutanan, serta jasa pertanian. Bahkan data yang dikumpulkan tidak hanya terbatas pada petani, tetapi juga mencakup informasi dari perusahaan pertanian dan usaha pertanian lainnya.
Beberapa informasi umum dari hasil ST2023 akan memberikan gambaran yang bisa menjadi landasan pemerintah mengambil kebijakan pertanain. Pertama, direktori pelaku usaha pertanian (by name by address) dan geospasial statistik pertanian dan potensi pertanian menurut wilayah.
“Kita akan dapat informasi identitas unit usaha pertanian dilengkapi dengan lokasi secara spasial dan lokasi lahan pertanian,” katanya. Informasi lainnya adalah struktur demografi petani, dari mulai jenis kelamin, umur, pendidikan petani dan anggota keluarga petani, termasuk identifikasi petani milenial.
Hasil ST2023 menurut Dedi, pemerintah akan mendapatkan data lahan pertanian menurut penggunaan sampai level desa. Informasi yang akan didapat adalah luas lahan menurut penggunaan dari berbagai subsektor, luas lahan menurut jenis kepemilikan dan penguasaan, serta luas lahan yang diirigasi.
”Data-data ini yang nanti menjadi acuan kita dalam pembangunan pertanian. Jadi kita punya kepentingan terhadap kualitas dari hasil Sensus Pertanian ini. Sensus ini juga menjadi kesempatan pertama untuk mengumpulkan data petani milenial yang sebelumnya belum pernah tersedia,” katanya.