TABLOIDSINARTANI.COM, Depok---Ingin mengetahui lebih lanjut strategi mengatasi stunting di Indonesia, Delegasi Pemerintah Laos berkunjung ke Paguyuban Gerakan Pertanian (Pagertani) di Perumahan Depok Maharaja, RW 12, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat.
“Kami menyerap pelajaran dan akan menerapkannya di Laos. Di sini ada rasa kepemilikan di antara warga dan saling membantu,” kata Deputi Direktur Jenderal Kerjasama Internasional, Kementrian Perencanaan dan Investasi, Laos, Sysomphorn Phetdaoheuang ketika mengunjungi kelompok Pagertani pada Kamis (7/9).
Beberapa pejabat Laos yang mengurusi perencanaan pembangunan, kerja sama internasional, keuangan, sosial ekonomi, kesehatan, dan pangan melakukan studi banding ke Indonesia pada 4-7 September 2023. Fokus kunjungan ini untuk mengetahui proses perencanaan dan penganggaran serta implementasi penurunan stunting di Indonesia.
Mereka juga mengikuti lokakarya berupa pemaparan materi dari beberapa kementrian/lembaga. Selain itu mengunjungi Posyandu dan Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Kota Depok. “Kami melihat keseriusan pemerintah Indonesia dari pusat, daerah hingga tingkat komunitas dalam mengatasi stunting,” kata Sysomphorn Phetdaoheuang.
Sekretariat Wakil Presiden Indonesia memfasilitasi kunjungan delegasi Laos di Indonesia. Mereka memilih Pagertani di Perumahan Depok Maharaja, RW 12 untuk menjadi lokasi pembelajaran delegasi Laos.
Memang, sejak tiga tahun lalu hingga sekarang, kelompok warga perumahan ini berhasil mengembangkan kebun hidroponik, anggur, tabulampot dan budidaya ikan nila pada lahan seluas 211 meter persegi. Setiap bulan mereka panen sayur mayur yang dibeli oleh warga. Pohon anggur dan tanaman buah-buahan juga sudah tumbuh besar.
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden, Suprayoga Hadi menemani delegasi Laos. "Tadi mereka melihat intervensi penanganan stunting di Posyandu yang ada di Cimanggis, Depok. Saat ini mereka belajar intervensi melalui urban farming di Kebun Pagertani Depok Maharaja," ujar Suprayoga Hadi.
Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil menurunkan angka stunting. Suprayoga Hadi mengatakan, angka stunting Indonesia turun 9,2 persen selama 4 tahun terakhir. Pemerintah berupaya angka stunting berada di tingkat 14 persen pada 2024. Dia berharap kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi delegasi Laos untuk menurunkan angka stunting mereka yang masih berada di angka 23 persen.
Ketua RW 12, Perumahan Depok Maharaja, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kadarisman mengatakan, pihaknya memanfaatkan lahan fasilitas umum di wilayahnya yang selama ini kurang terawat. Pengurus RW 12 mengajak warga memberi sumbangan dan membentuk kelompok tani yang beranggotakan bapak-bapak dan ibu-ibu.
“Satu bulan sekali, warga berkumpul untuk bersama-sama panen sayuran. Kebun kami menjadi tempat edukasi para pelajar dan warga di luar RW 12,” ujar Kadarisman yang bekerja di Ditjen Pajak, Kementrian Keuangan.
Hasil penjualan sekali panen sekitar Rp 3 juta dan digunakan untuk operasional kebun seperti membeli benih, nutrisi dan lainnya. Sebagian dari sayuran dimanfaatkan oleh Posyandu untuk menambah gizi anggota. Kadarisman menjelaskan keberadaan urban farming atau kebun hidroponik ini makin menambah keakraban dan kerja sama di antara warga RW 12 dan juga dengan warga RW lain di sekitarnya.
Sementara itu, Ketua Pagertani Slamet Riyanto mengaku senang dengan kunjungan pejabat eselon negara Laos. Dijelaskan, green house mampu memuat 1350 lubang tanam hidroponik untuk tanaman sayuran daun. Sementara untuk sayuran buah seperti terong dan cabai ditanam dengan sistem dutch bucked.
Saat ini puluhan tanaman anggur sudah berbuah, sedangkan tanaman obat dan belasan pot berisi pohon mangga, jambu, alpokat, ceri, buah tin dan lainnya. Sedangkan, di dalam kolam, dipelihara ikan nila merah, hitam dan lele.
“Bapak-bapak yang menjadi anggota Pagertani bertugas menanam dan merawat hidroponik, dan anggur. Sementara ibu-ibu yang mengurus penjualan dan membuat produk turunan, seperti jus pakcoy,” kata Slamet, yang menjadi pelatih hidroponik.
Slamet berharap apa yang dikerjakan di Pagertani bermanfaat bagi delegasi Laos, warga Depok dan makin memotivasi anggota Pagertani untuk meningkatkan produksi. Kunjungan delegasi Laos ini diterima juga oleh Kepala Badan Bappeda Kota Depok Dadang Wihana, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Depok Widyati Riyandani, Camat Pancoran Mas dan Lurah Rangkapan Jaya.
Beberapa Alasan Kbun Pagertani RW 12 Depok Maharaja terpilih menjadi destinasi kunjungan tamu Negara sekretariat Wakil Presiden RI dari Negara Laos nanti pada 7 September 2023. Pertama, terbaik setelah dilakukan pemilihan oleh sekretariat Wapres. Kedua, dikelola oleh kelompok tani. Ketiga, mendukung program pencegahan stanting dengan cara memberikan sayuran kepada balita yang potensi stanting di wilayahnya.
Keempat, mendukung ketahanan pangan masyarakat. Kelima, penyiapan sayaruan segar dan higienis untuk masyarakat. Keenam, pemberdayaan lingkungan dan masyarakat