Dengan waktu di kabinet yang sangat terbatas, hanya sekitar 1 tahun ke depan, Amran dalam sesi wawancara dengan wartawan saat kembali ke Kementerian Pertanian mengatakan, dirinya bertekad untuk tetap mempertahankan standar target yang telah ditetapkan. Salah satu fokus utamanya selama 1 tahun mendatang adalah memperkuat fondasi di Kementan. Nantinya, para pejabat teknis akan melanjutkan perjalanan menuju pencapaian target tersebut.
“Kami akan meletakkan fondasi seperti yang pernah kami lakukan sebelumnya. Kami memiliki pengalaman bersama, dan kami akan memastikan fondasi ini kuat selama 1 tahun. Semoga mereka yang menggantikan kami sudah bisa melanjutkannya dengan lancar. Nanti yang berubah hanyalah Menteri, bukan fondasinya,” jelasnya.
Meskipun hanya menjabat Menteri Pertanian selama satu tahun, Amran menegaskan, berarti bisa bersantai. Masih banyak pekerjaan rumah di Kementerian Pertanian yang harus diselesaikan. ”Saya memiliki tanggung jawab penting dalam memperkuat input produksi pertanian, mulai dari penyediaan bibit padi yang unggul, perbaikan infrastruktur seperti irigasi, dan memastikan ketersediaan serta distribusi pupuk,” tuturnya.
Ia menegaskan, fokus kerja dalam satu tahun ke depan adalah memperkuat produksi berbagai komoditas strategis seperti padi dan jagung. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta Indonesia meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis. Bahkan Amran optimis target tersebut dapat tercapai seperti yang pernah dilakukan pada 2017 dan 2021 lalu. "Satu tahun ini saya fokus pada produksi padi, jagung dan kedelai. Kita menekan dulu impor agar bisa swasembada," tegasnya.
Pengamat pangan yang juga sekaligus Ketua DPD HKTI Jawa Barat, Entang Sastraatmadja menilai, terobosan Amran sewaktu menjadi Mentan patut diacungan jempol. Banyak program dan gagasan yang diambil untuk meningkatkan produktivitas. Sebut saja semangat swasembada Padi, Jagung dan Kedelai atau (Pajale) yang mampu menghantarkan Indonesia meraih prestasi swasembada beras pada tahun 2022 lalu.
"Saat ini kita percaya Bang Amran memiliki seabreg pengalaman dalam menggenjot produksi dan nilai tambah ekonomi. Itulah alasannya mengapa penunjukkan Bang Amran selaku Menteri Pertanian sekarang, dinilai cukup tepat," katanya. Entang berharap Amran dapat meletakan tatanan kuat dalam memacu produksi padi secara nasional.
Sementara itu, Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori berpendapat, sebaiknya Mentan Amran melakukan beberapa hal berikut untuk mengatasi permasalahan Pertanian selama 1 tahun ke depan. Pertama, memastikan lahan sawah yang eksisting bisa dioptimalkan. Terutama dengan memastikan ketersediaan air. Lalu, ketersediaan sarana produksi lain, yaitu pupuk, bibit/benih, dan modal kerja.
"Pastikan dalam setahun ini untuk melayani petani dengan memudahkan mereka mendapatkan akses air, pupuk, benih/bibit, dan modal kerja. Langkah ini cepat hasilnya dan peluang keberhasilannya lebih besar ketimbang menggantungkan sejuta harapan kepada lahan cetakan/bukaan baru," katanya.
Kedua, memastikan petani mendapatkan untung dari usahataninya. Hal ini hanya bisa terwujud apabila saat panen petani ada kepastian pembeli dengan harga yang menguntungkan. "Jangan lagi ada cerita dan berita petani-peternak menjerit dan bahkan membuang-buang hasil produksi mereka karena tidak ada yang membeli atau dibeli dengan harga murah," tegasnya.