Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Gunawan
TABLOIDSINARTANI.COM, Bandung---Setelah dibuka Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, B.Eng, MM, MBA di Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (27/7), Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX akhirnya ditutup pada Senin (29/7). Tahun depan kegiatan ini akan digelar di Sumatera Selatan.
Penyerahan Pataka Gebyar Perbenihan dari Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Gunawan kepada Kepala Dinas Pertanian Sumatera Selatan menjadi tanda tongkat estafet akan berlangsung di Bumi Wong Kito. Seperti diketahui Sumatera Selatan juga menjadi salah satu sentra produksi pangan di Indonesia.
Direktur Perbenihan, Ditjen Tanaman Pangan, Gunawan menilai pertemuan Gebyar Perbenihan menjadi sesuatu yang luar biasa. Karena itu, pihaknya berkomitmen display varietas yang sudah ada akan dilanjutkan menjadi agrowisata. “Kamu minta jangan ditinggalkan, kami akan jadikan bagian CSR perusahaan untuk menanam. Sampai jumpa pada gebyar Perbenihan tahun depan di Sumatera Selatan,” katanya saat penutupan Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan.
Pada kesempatan penutupan Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan, Gunawan juga mengukuhkan pengurus IPBTI periode mendatang. Selain itu juga peluncuran aplikasi Perbenihan Tanaman Pangan De BeTaPa (Digitalisasi Informasi Benih Tanaman Pangan). Aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah seluruh pelaku usaha perbenihan untuk mengetahui posisi benih, terutama ketersediaan benih.
Dari berbagai forum yang ada juga dirumuskan beberapa point. Diantaranya, pertama, perlunya pembenahan sistem perbenihan nasional. Kedua, sasaran program pemerintah tidak hanya peningkatan produktivitas dan produksi, tapi kemandirian petani, sehingga tidak tergantung bantuan benih pemerintah.
Ketiga, penyediaan benih sesuai dengan program yang dilaksanakan tahun sebelumnya atau T-1. Keempat, perlu kerjasama benih sumber anatar swasta dan pemerintah untuk kesinambungan benih sumber.
Gebyar yang mengangkat tema"Mewujudkan Kemandirian Benih Tanaman Pangan untuk Kedaulatan Pangan Menuju Indoneisa Emas Tahun 2045" menampilkan ratusan varietas tanaman pangan. Total varietas yang ditampilan dalam Gelar Teknologi Display Varietas ini sebanyak 195 varietas.
Terdiri dari Padi Inbrida 79 varietas, Padi Hibrida 10 varietas, Jagung Komposit 4 varietas, Jagung Hibrida 29 varietas, Kedelai 10 varietas, Kacang Tanah 8 varietas, Kacang Hijau 10 varietas, Ubi Kayu 4 varietas, Ubi Jalar 13 varietas, Sorgum 2 varietas, Porang 1 varietas, Padi Inbrida 15 varietas lokal, Ubi Kayu 3 varietas lokal, Ubi Jalar 2 varietas lokal, Talas 4 varietas lokal dan Hanjeli 1 varietas lokal.
Selain menampilkan gelar teknologi, berbagai kegiatan berlangsung di gelaran tahunan tersebut. Diantaranya, forum sarasehatan penyediaan benih tanaman pangan, forum bussines matching yang menampilkan kisah sukses penangkar benih, forum peningkatan kapasitas PBT, Konsolidasi Ikatan PBT Indonesia dan Forum Teknologi Perbenihan.
Kegiatan lainnya adalah Klinik Konsultasi Perbenihan, job fair, serta pameran produk pertanian, baik benih maupun alat mesin pertanian. Ada juga berbagai lomba, seperti cerdas cermat, Got’s Talent, Catur dan Display Perbenihan.
Sementara itu, Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Bandung, Awaluddin mengatakan, kegiatan ini mendorong perekonomian di Kabupaten Bandung. Dengan anggaran untuk membangun kawasan Gebyar Perbenihan yang cukup besar, diharapkan demplot yang sudah bisa dimanfaatkan untuk menunjang perekonomian.
“Lokasi Gelar Teknologi bisa menjadi tempat penangakaran benih atau agrowisata bagi wisatwan yang ke Kabuoaten Bandung. Apalagi akses sangat mudah untuk mencapainya. Kami berharap dilanjutkan dengan program untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Bandung,” tuturnya.
Sementara itu Wahid Sarifudin, Plt Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH), Jawa Barat, mengatakan, tujuan kegiatan ini meningkatakn akses pertukaran perbenihan secara masif dan membangun sistem perbenihan yang terintergarasi untuk kemandirian benih.
“Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, serta Pemda Kabupaten Bandung. Selama kegiatan ini, ada sekitar 17.572 pengunjung dengan jumlah transaksi bisnis sebanyak Rp 80,5 juta,” tuturnya.