TABLOIDSINARTANI.COM -- Mulai 2025, desa di seluruh Indonesia diwajibkan untuk menyediakan makan bergizi gratis bagi warganya.
Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT), Ahmad Riza Patria, menegaskan bahwa setiap desa di Indonesia harus siap menjadi penyuplai pangan untuk program Makan Bergizi Gratis yang dimulai pada 2025.
Riza mengingatkan bahwa tidak ada satu kabupaten atau kecamatan yang boleh bergantung pada daerah lain untuk memenuhi kebutuhan pangan program tersebut.
Dalam sambutannya saat membuka Workshop Exit Strategy Desa Cerdas di Bandung, Jawa Barat, ia menjelaskan bahwa Kemendes PDT telah diberi tugas untuk memetakan potensi desa, khususnya dalam hal produksi pangan.
Dengan pemetaan ini, diharapkan setiap desa bisa mengoptimalkan potensi lokalnya untuk menghasilkan bahan pangan seperti beras, sayuran, buah-buahan, ikan, telur, dan daging, sehingga mampu berkontribusi penuh dalam program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Setiap desa harus bisa menyuplai bahan pangan untuk Makan Bergizi Gratis," tambah Riza.
Sebelumnya, Menteri Desa PDT Yandri Susanto menjelaskan bahwa Indonesia sebagian besar terdiri dari desa-desa, dan untuk mendukung ketahanan pangan, dana desa sebesar 20 persen akan dialokasikan untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) yang berfokus pada pengelolaan bahan baku makan bergizi.
Program ini menjadi salah satu upaya memastikan penyediaan bahan pangan berkualitas, terutama protein, untuk program Makan Bergizi Gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Kami mendorong BUMDesa yang akan nanti jadi penggerak utama ekonomi desa tematik sesuai dengan potensinya. Nanti ada desa tomat, desa cabai, desa bawang, desa nila, desa patin kita wujudkan semua dengan kemampuan desa masing-masing,"tutur Mendes Yandri.
BUMDesa diharapkan menjadi penggerak utama ekonomi desa, dengan setiap desa mengembangkan potensi lokalnya.
Melalui berbagai kunjungan yang dilakukan, Mendes Yandri terus mendorong terwujudnya desa-desa tematik ini, yang mencakup sektor perkebunan hingga perikanan, demi mencapai kemandirian pangan di seluruh Indonesia.
Menteri Desa PDT Yandri Susanto menekankan pentingnya peran desa dalam menyuplai bahan pangan untuk program Makan Bergizi Gratis.
Menurutnya, desa tidak boleh menjadi penonton, melainkan harus berperan aktif dalam memaksimalkan potensi lokal mereka.
"Makan siang bergizi itu kebutuhan sangat banyak. Saya di mana-mana menyampaikan, jangan sampai desa itu menjadi penonton. Jangan sampai misalkan desa di Serang, Banten, bahan bakunya diambil dari Bogor, diambil dari Cianjur. Di Serang juga bisa dimaksimalkan ikannya," pesan Yandri.
"Saya selalu tinggal di desa-desa, saya bilang jangan sampai desa ini menjadi penonton. Jangan sampai desa ini menjadi sekadar penikmat makan siang bergizi,"** ungkapnya, menegaskan pentingnya pemberdayaan ekonomi desa untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Seperti diketahui, Program Makan Bergizi Gratis, yang menyasar sekitar 82,9 juta jiwa, akan didukung oleh Badan Gizi Nasional yang menetapkan BUMDes dan koperasi sebagai pemasok utama bahan pangan.
Selain itu, akan dibentuk Satuan Pelayanan Gizi yang akan melayani tiga ribu jiwa, termasuk siswa PAUD hingga SMA, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.