Minggu, 28 April 2024


Kece ! Di Lahan Rawa Bakal Tebar Benih Pakai Drone

01 Jul 2019, 09:49 WIBEditor : Gesha

Melihat efisiensi waktu dan biaya, pertanian 4.0 akan dikoneksikan dengan program SERASI | Sumber Foto:INDARTO

Petani bisa tebar benih padi dan pupuk dengan drone. Petani bisa olah lahan dengan traktor yang besar. Tanam dengan rice transplanter dan panen dengan combine

 

TABLOIDSINARTANI.COM,Sidoarjo---  Pertanian 4.0 yang bisa meningkatkan efisiensi waktu kerja dan efisiensi biaya sesuai rencana akan diterapkan di lahan rawa. Karena itu, pertanian 4.0 nanti akan dikoneksikan dengan program selamatkan rawa sejahterakan petani  (Serasi) di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, mekanisasi berbasis digital (4.0) perlu lahan yang luas.

"Selain lahan irigasi, pembangunan pertanian 4.0 akan kita kembangkan di lahan rawa yang saat ini sedang kita garap. Jadi, nantinya kita padukan dengan program Serasi," kata Andi  Amran Sulaiman, dalam Soft Launching Membangun Pertanian 4.0, di Desa Junwangi, Kec.Krian, Kabupaten Sidoharjo,Jawa Timur (Jatim), Sabtu (29/6).

Menurut Amran, pembangunan pertanian 4.0 akan memudahkan petani dalam olah tanah,tanam sampai panen. Sehingga, kalau pembangunan pertanian 4.0 diaplikasi di lahan yang luas seperti rawa dan demfarm, akan lebih efektif dan efisien usaha taninya.

"Jadi, petani bisa tebar benih padi dan pupuk dengan drone. Petani bisa olah lahan dengan traktor yang besar. Tanam dengan rice transplanter dan panen dengan combine," papar Amran.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Alsintan Ditjen PSP Kementan Andi Nur Alamsyah mengatakan, aplikasi alsintan yang dikembangkan dalam pertanian 4.0 akan memangkas biaya operasional usaha tani sangat besar.

Mengapa demikian? Menurur Nur Alamsyah,  petani yang menggunakan alsintan  bisa efisien waktu, biaya kerja, dan pengolahan lahan.

"Hampir 60% biaya yang dihemat petani. Sehingga, pembangunan pertanian 4.0 sudah mengarah ke pertanian presisi," kata Nur Alamsyah.

Manfaatkan Demfarm

Dalam pengembangan pembangunan pertanian 4.0 di Jawa akan memanfaatkan demfarm dengan luasan 20 ha. Sedangkan alsintan yang digunakan mulai dari mesin olah lahan dan mesin panen terintegrasi.

"Ada otonomis traktor, robot tanam dan combine. Alsintan ini tak menggunakan operator tapi sudah dìkendalikan secara digital dari jarak jauh," kata Nur Alamsyah.

Nur Alamsyah juga mengatakan, karena lahan yang dimanfaatkan luas, seperti di lahan rawa, petani bisa menggunakan drone untuk menyebar benih dan pemupukan.

"Dalam soft launcing ini, kita kembangkan di Kecamatan Krian di lahan seluas 4 ha. Dalam waktu dekat kami akan mencari lahan seluas 20 ha untuk pilot project di Jatim," papar Nur Alamsyah.

Pembangunan pertanian 4.0, akan terintegrasi dengan industri peralatan alsintan, industri benih dari petani dan unit pelayanan jasa alsintan (UPJA).

"Kami juga kembangkan UPJA Smart Mobile. Petani yang sewa alsintan tinggal klik, alatnya langsung dikirim dan bayar dengan harga terjangkau," kata Nur Alamsyah.

Menurut Nur Alamsyah, untuk mengembangkan pertanian 4.0 pihaknya terus melakukan pelatihan ke sejumlah kelompok tani. "Tahun depan, pembangunan pertanian 4.0 akan kami sosialisasikan di 32 titik," pungkas Nur Alamsyah. 

Reporter : Indarto
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018