Petani menyemprot tanamannya dengan pestisida
TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta – Pertanian Indonesia dinilai oleh Pengamat Pertanian Indonesia Prof. Dr Agus Pakpahan menjadi sektor andalan untuk menyelamatkan kondisi darurat Indonesia dari wabah Covid-19, baik pertanian pangan, ternak, sayuran dan buah buahan, serta perkebunan.
Apa dampak wabah Covid-19 bagi pertanian Indonesia?
Pertama, menurut pendapat saya sektor pertanian sekarang (saat terjadi wabah covid-19 -red) menjadi sektor andalan untuk membantu menyelamatkan kondisi darurat Indonesia. Petani yang bekerja di lapang, di bawah terik matahari, di tempat terbuka dengan sendirinya, berada di lapangan yang menguntungkan dibanding pekerja yang bekerja di ruang-ruang tertutup. Kondisi ini sesungguhnya perlu dioptimalkan oleh Negara cq. Pemerintah.
Kedua, permasalahannya ada dalam sisi logistik baik itu logistik untuk output pertanian maupun input pertanian. Lock down, sebagai cara memutus penularan Covid-19, membuat terbatasnya mobilitas barang, jasa, dan apalagi manusia, termasuk petani.
Terkedalanya mobilitas desa-kota akibat kebijakan lock down (atau sejenisnya -red) juga akan berpengaruh terhadap pertanian. Karena itu diperlukan skema khusus untuk mobilitas bahan pokok rakyat khususnya pangan dari sumber-sumber produksi seperti beras ke pusat-pusat konsumsi beras. Peran Bulog dan pendirian pasar-pasar bahan pokok murah menjadi bagian yang sangat penting utk mencegah terjadinya kekurangan pasokan pangan.
Ketiga, pelajaran dari situasi sekarang ini adalah perlunya dibangun skema huhungan jangka panjang yang melembaga antara sentra sentra produsen pangan dengan sentra-sentra konsumen. Semuanya dibagi habis dengan dilengkapi oleh depot-depot logistik pangan.
Andaikan masih diperlukan impor pangan, maka impor itu terkelola dengan baik dan terhubung langsung dengan depot-depot logistik yang menyebar di setiap kelurahan atau bahkan lebih kecil lagi.
Dengan indikator rata-rata pangsa pengeluaran pangan rumah tangga masih sekitar 50 persen dari total pengeluaran, maka dapat dikatakan pangan menjadi penentu hidup-matinya rata-rata rumah tangga Indonesia, apabila terjadi keterlambatan pasokan. Agar tidak terjadi bencana kelaparan maka diperlukan penanganan krisis pangan ini oleh negara sampai pada tingkat organisasi terkecil.
Hotel-hotel, restoran juga tempat-tempat pariwisata banyak yang tutup atau menurun, bagaimana kemungkinan nasib petani sayuran dan buah-buahan musiman kita Pak?
Memang sayuran dan buah-buahan punya sifat cepat busuk. Cara penyelsaiannya mungkin dengan memberikan bantuan dana pengganti biaya produksi bagi petani sayuran dan buah-buahan ini. Sama dengan pemberian bantuan kepada pihak-pihak yang mengalami penurunan pendapatan yang berada di perkotaan.