TABLOIDSINARTANI. COM, Malang - - Harga yang anjlok menjadi mimpi buruk bagi petani. Sebenarnya ada solusi yang bisa ditempuh petani lho untuk menghindarinya, yaitu bermitra dengan perusahaan pengolah.
Kelompok Tani Gemah Ripah II Desa Ngantru Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang bisa tersenyum bangga karena panen raya kentang di petaninya berhasil dengan produktifitas tinggi.
Meskipun ada potensi serangan hama tikus dan cuaca yang terkadang kurang mendukung, namun secara keseluruhan semuanya bisa dikendalikan dengan baik. Koordinasi yang baik dengan penyuluh pertanian dan petugas hama penyakit menjadi satu solusi bisa mengendalikan kendala hama dan faktor cuaca.
Yang lebih menyenangkan lagi harga panen kentang sangat bagus dan lebih tinggi dibanding harga di pasaran. Ini karena dilakukan kemitraan dengan PT. Indofood yang menjadi penampung produk petani kentang.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang, Dr.Ir.Budiar Anwar Msi juga hadir dalam panen raya dan sekaligus juga sebagai salah satu nara sumber dalam sarasehan "Indonesia Bebas Krisis Pangan" bersama Kepala BRI Malang dan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi.
Untung Bermitra
Panen menjadi hal yang paling ditunggu oleh petani, termasuk petani kentang. Dari panen itulah roda ekonomi keluarga dan masyarakat akan terus bisa berjalan. Saat harga sudah dikontrak, tentu petani bisa lebih fokus untuk mengelola lahan dan pegendalian hama penyakitnya.
Inilah salah satu PR bagi semua pelaku usaha petanian yaitu memastikan harga panen yang menguntungkan petani namun juga terjangkau untuk semua konsumen, termasuk perusahaan di dalamnya.
Kentang menjadi salah satu komoditas hortikultura strategis terlebih Kabupaten Malang belum lama mendapat penghargaan sebagai daerah dengan perluasan areal hortikultura nasional.
Dalam skala kelompok tani, Poktan Gemah Ripah II sudah memulai dengan memastikan semua petaninya mendapat jaminan harga yang bagus saat panen. Tentu ini bisa menjadi motivasi bagi kelompok tani lain dan komoditas lain untuk bisa mengikuti model kemitraan yang sudah lebih dulu ada.
Penyuluh pertanian Desa Ngantru, Zainuri membeberkan bahwa ada jaminan harga saat panen sebagai salah satu keuntungan kemitraan strategis. “Harga kontrak Rp 7000 ini lebih tinggi dari harga di pasaran Rp 6000. Ini sangat menggembirakan. Luasan panen sekitar 250 ha dengan produktifitas 14 ton per hektar. Jadi bisa diperoleh produksi 3500 ton pada musim panen sekarang ini, " jelasnya.
Mantri tani di Kecamatan Ngantang, Reni Palupi menginginkan kemitraan dengan perusahaan ini bisa terus dilanjutkan dan jika perlu ada penambahan komoditas lain.
“Petani sebagai garda depan penghasil sumber pangan harus untung dalam proses produksinya. Jika kemitraan dengan perusahaan adalah salah satu jalannya, maka ini bisa terus dilanjutkan. Jika perlu untuk komoditas cabe juga bisa dijadikan kemitraan juga. Komoditas cabe yag paling rentan fluktuasi harganya. BPP Ngantang dan semua penyuluh tentu berkepentingan melaksanakan mandat BPP sebagai Pos Kostratani, " ungkapnya
Di tempat yang sama, Kepala Dinas TPHP Kabupaten Malang, Budiar Anwar mengapresiasi capaian petani dan BPP, secara khusus komoditas kentang. “Apresiasi yang setinggi-tingginya untuk petani di Desa Ngantru, petani, mantri tani, petugas POPT di BPP Ngantang. Semoga prestasi bisa terus dipertahankan, " tuturnya.
Bupati Malang, H. Sanusi, berkesempatan menghitung-hitung kisaran pendapatan petani dalam satu tahun per hektar. “Setelah menghitung dengan seksama, kisaran pendapatan petani di Desa Ngantru secara umum dengan luas 1 hektar, bisa tanam 4 kali setahun di lahan yang sama yakni padi, kentang, kubis dan bawang merah bisa memperoleh omzet sekitar Rp 400 juta setahun. Ini tentu bisa terus ditingkatkan hingga optimal, " dirinya menghitung.
Pada bagian akhir juga diserahkan bantuan aneka bibit kentang dan sayuan dari Badan Ketahanan Pangan Kementan ke Gabungan Kelompok Tani di Kecamatan Ngantang senilai Rp 50 juta.