TABLOIDSINARTANI.COM, Aceh Tamiang -- Pabrik Pengolahan Minyak Nilam akan dibangun di Kabupaten Aceh Tamiang. Berbagai pihak berupaya menjadikannya sebagai saluran pengolahan Nilam masyarakat.
Awalnya Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala hanya memberikan 2000 bibit nilam untuk petani di Aceh Tamiang. Namun kini telah berkembang karena telah bisa membibitkan sendiri (penangkar) bahkan sudah terbentuk kelompoktani dan juga pengusaha minyak nilam.
"Dukungan Atsiri Research Center selama ini secara rutin telah melakukan pembinaan bagi masyarakat dan petani Nilam di Kabupaten Aceh Tamiang," ungkap Saifullah Muhammad Ketua ARC saat wawancara dengan tabloidsinartani.com.
Pasalnya, untuk mendukung pabrik pengolahan minyak nilam untuk ekspor diperlukan ketersediaan bahan baku nilam secara berkelanjutan.
Menurut Saifullah yang juga merupakan putra Aceh Tamiang, pihaknya terus gencar dalam memberikan penyuluhan dan sosialisasi serta pelatihan kepada petani dan mendapat dukungan dari pemerintah setempat. "Bahkan saat ini sudah terbentuk petani penangkar bibit nilam dan sejumlah kelompok tani yang menanam Nilam serta pengusaha," bebernya.
Selain itu kepedulian pemerintah untuk menumbuhkan sektor ekonomi melalui industri Nilam mendapat respon positif dari Bupati dan jajarannya. "Kini, ARC sudah membeli hasil penyulingan minyak Nilam dari petani di Aceh Tamiang," tambahnya.
Alhamdulillah atas dukungan Pemkab Aceh Tamiang lanjutnya, kita telah mendapatkan Mayor Project program Bappenas untuk membangun pabrik pengolahan Nilam. Dalam hal ini leading sektor-nya adalah Kementerian Koperasi.
Pihaknya mengapresiasi atas dukungan pemerintah kabupaten Aceh Tamiang selama ini sangat serius di Tamiang sehingga kini sudah terbentuk kelompok-kelompok tani nilam bahkan juga ada juga petani milenial yang melakukan pembibitan nilam.
Saifullah yang juga selaku ketua Alumni Australia ini mengatakan, Insya Allah tahun ini akan di bangun pabrik Nilam di Aceh Tamiang. Pihaknya berharap ini akan menjadi modal penting untuk perkembangan Nilam di Aceh Tamiang dan Aceh pada umumnya.
Menurut Saifullah, Nilam bisa saja ditumpangsarikan dengan tanaman Kakao. Katena, biji kakao selain menghasilkan coklat juga untuk bahan pembuatan sabun coklat. Jadi sambungnya, kalau untuk menghasilkan produk toiletris maka Nilam sangat tepat dan relevan.
Kalau kita gabungkan coklat dengan nilam, maka aroma yang terkandung pada coklat untuk sabun semakin kuat karena terbantu oleh komponen aktif dari Nilam.
"Jika dikombinasi kedua komoditas Kakao dan Nilam maka akan menghasilkan produk yang sangat bagus," ucapnya bersemangat.