TABLOIDSINARTANI.COM, Kendal---Perum Bulog siap meramaikan pasar beras komersial di Indonesia dengan menjual harga beras premium dengan harga medium. Untuk menghasilkan beras kualitas premium, perusahaan plat merah tersebut kini telah membangun modern rice milling plant (MRMP).
Untuk menghasilkan beras premium dengan harga medium tersebut, Perum BULOG kini telah membangun infrastruktur pabrik penggilingan dan pengolahan beras modern (Modern Rice Milling Plant/MRMP) sebanyak 10 unit di daerah sentra produksi padi. Salah satunya berlokasi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
“Tahun 2016, kta dapatkan dana PNM yang kemudian digunakan untuk bangun infarstruktur seperti MRMP di 10 lokasi dan RTR (rice to rice) di tujuh lokasi,” kata Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso kepada wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Bulog (FORWABUL) saat berkunjung ke MRMP di Kendal Kamis, (21/7).
MRMP merupakan fasilitas pengolahan gabah hasil panen berbasis teknologi modern. Terdiri dari dryer sebagai pengering gabah dan RMU (Rice Milling Unit) sebagai mesin konversi gabah menjadi beras yang dilengkapi color sirter. Kapasitas dryer 120 ton/hari.
"Satu unit MRMP BULOG seperti yang di Kendal ini dilengkapi dengan mesin pengering berkapasitas 120 ton/hari, RMU berkapasitas 6 ton/jam dan 3 unit SILO berkapasitas simpan 2.000 ton," tambah mantan Kepala Bareskrim itu.
Hitungan Buwas panggilan akrab Dirut Perum Bulog tersebut untuk menghasilkan beras premium tersebut bukan tidak mungkin. Meski Bulog membeli gabah di tingkat petani Rp 4.600/kg (di atas HPP Rp 4.200/kg), dengan teknologi pengolahan beras yang kini dimiliki Bulog bisa menghasilkan beras kualitas premium yang modalnya hanya sekitar Rp 9.000/kg. “Jika kita jual Rp 9.900/kg saja, Bulog akan menang,” katanya.
Dengan demikian, Buwas yakin, Bulog akan menjadi "King of Rice" atau Raja Perberasan nasional. Untuk itu Bulog fokus mengembangkan infrastruktur penggilingan dan pengolahan gabah beras. “Sekarang sudah dibangun sebanyak 10 unit, kemudian nanti akan ditambah 3 unit lagi, sehingga nanti akan ada 13 unit MRMP seperti yang di Kendal ini," katanya.
Buwas mengatakan, pembangunan infrastruktur MRMP ini juga bertujuan membantu petani dan menyederhanakan alur proses pengolahan beras yang terpusat dalam fasilitas pengolahan gabah hasil panen berbasis teknologi modern. Terdiri dari mesin pengering (dryer), unit penggilingan padi (RMU) sebagai mesin konversi gabah menjadi beras dengan dilengkapi teknologi penyortir warna (color sorter).