TABLOIDSINARTANI.COM, Pontianak -- Irjen Kementerian Pertanian, Jan S Maringka bersama Sekda Kalimantan Barat, dr. Harisson, M. Kes melepas ekspor aneka olahan dari Bumi Khatulistiwa ke beberapa negara tetangga dari Pelabuhan Dwikora, Pontianak, Sabtu (30/07).
Kementerian Pertanian (Kementan) terus menguatkan aktivitas produksi (on farm) maupun aktivitas pasca produksi (off farm) dengan berbagai cara. Diantaranya dengan mendorong pengusaha dan eksportir agar melipatgandakan lalu lintas ekspor pertanian menjadi tiga kali lipat atau dikenal sebagai Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan tak hanya volume komoditas pertanian yang ditingkatkan tiga kali lipat, negara tujuan ekspor pun semakin diperluas dan dipermudah. Sehingga, produk pertanian Indonesia menjelajah semakin luas di dunia.
Mengimplementasikan arahan Menteri SYL, Irjen Kementan, Jan Maringka bersama Sekda Kalimantan Barat, dr. Harisson, M. Kes melepas ekspor aneka olahan Kelapa Kalbar dari Pelabuhan Dwikora, Pontianak, Kalimantan Barat.
"Ini bentuk optimalisasi fungsi Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks). Dan Inspektorat Jenderal (Itjen) hadir turun ke lapangan menjadi dukungan terhadap program Kementan bisa tepat waktu, mutu dan tepat sasaran," jelas Irjen Jan Maringka.
Lebih lanjut Irjen Jan Maringka menjelaskan, kinerja Ekspor Pertanian selama masa pandemi COVID-19 sangat menggembirakan, tercatat dari 2019 nilai ekonomi Rp 390 Trilliun, tahun 2020 dengan nilai ekonomi Rp 441 Trilliun dan terus meningkat di tahun 2021 sebanyak Rp 625 Trilliun.
"Karena itu, spirit 3 Kali Ekspor ini harus terus ditanamkan. Namun yang terpenting adalah bagaimana Petani memberikan hasil terbaik untuk dirinya sendiri sekaligus memberikan kontribusi ekspor," jelasnya.
Semangat serupa juga diungkapkan oleh Sekda Kalimantan Barat, dr. Harisson, M. Kes. Pihak Pemprov Kalbar akan berusaha mendukung kinerja Ekspor Pertanian dari potensi lokal yang ada di Bumi Khatulistiwa.
"Ekspor ini tidak akan terlepas dari jaminan kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk pertanian serta dukungan seluruh stakeholders Pertanian yang harus ditingkatkan," jelasnya.
Sesuai arahan Gubernur Kalbar, H.Sutarmidji, Sekda Horisson berharap agar eksportir dapat membangun kemitraan yang baik dengan kelompok-kelompok tani di Kalbar sehingg tercapai ekspor dan peningkatan pendapatan masyarakat.
Adapun olahan Kelapa yang diekspor adalah Santan Kelapa Kemasan sebanyak 229.048 Kg dengan negara Malaysia, China, Tanzania, Belanda, Spanyol, dan Kanada dengan nilai ekspor Rp. 4,1 M. Kemudian,Kelapa Parut Kering Sebanyak 54.000 Kg Ke Negara Malaysia, Paraguay dengan Nilai Rp.846.828.940. Dan Kelapa Bulat ke China sebanyak 4.086.600 kg dengan Nilai Rp. 11.246.326.000,-
Kinerja Ekspor
Provinsi Kalimantan Barat sendiri memiliki berbagai komoditas pertanian yang berkualitas ekspor. Berdasarkan data dari IQFAST SYSTEM BARANTAN dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Pontianak pada tahun 2021, ekspor komoditas pertanian dari Kalbar antara lain RDB Palm Olein (volume 158.907.550 kg), RDB Palm Sterin (volume 69.108.780 kg), Karet (volume 44.472.564,16 kg), Kelapa Bulat (volume 245.978.615 kg), Palm Kernel expeller/Cangkang Sawit (214.497.560,27 kg). Kelapa Parut (5.378.324,52 kg), Palm Kernel Oil (7.750.000,00 kg), Santan Kelapa (6.145.563,85kg), Lada Biji (901.881,35 kg) dan Pinang (4.985.799,88 kg).
Sedangkan untuk tahun 2022 (hingga Mei 2022), tercatat ada 10 besar komoditas yang mendominasi ekspor dari Kalimantan Barat yakni RDB Palm Sterin, Karet, Kelapa Bulat, Palm Kernel expeller, Santan Kelapa, Cangkang sawit, Kelapa Parut, Pinang, Kayu Lapis, Kayu Gaharu.
Kelapa Bulat dengan tujuan China mendominasi negara tujuan ekspor disamping Thailand dan Vietnam. Sedangkan Karet Lempengan dengan tujuan India sangat mendominasi ekspor dibandingkan negara tujuan ekspor lain seperti China, Korea Selatan, Singapore, Taiwan, Malaysia, Amerika dan Jepang.
Tercatat, ada beberapa Komoditas Pertanian yang mengalami peningkatan Ekspor di tahun 2022. Mulai dari Santan Kelapa, Cangkang sawit, Tepung Kelapa, Air Kelapa, Daun Sawit, Vanili, Nipah dan Jamur Kering. Pada tahun 2021 lada memiliki peringkat ke-9 nilai ekspor provinsi Kalimantan Barat dengan nilai ekspor Rp78.604.020.179,00 sedangkan pada tahun 2022 sampai dengan bulan Mei 2022 mencapai Rp1.500.560.000,00.