TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor --- Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor kembali melakukan inovasi dengan Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok perihal kerjasama Pendampingan Petani Milenial terhadap Ekspor Produk Pertanian di Wilayah Program YESS PPIU Jawa Barat, pada Selasa (14/02).
Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok melakukan kunjungan ke Polbangtan Bogor. Rombongan disambut langsung oleh Direktur Polbangtan Bogor, Koordinator Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Alumni, serta Tim Kerja Sama.
Pada kesempatan itu, perwakilan Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok, Duma Sari menyampaikan maksud kerjasama Pendampingan Petani Milenial terhadap Ekspor Produk Pertanian berupa bimtek dan sosialisasi.
Direktur Polbangtan Bogor, Syaifuddin, menyambut baik program kerja sama yang ditawarkan karena berinisiasi meningkatkan peran program YESS untuk peningkatan produksi ekspor komoditi pertanian unggulan yang ada di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Untuk merealisasikan kerja sama tersebut kedua belah pihak bersepakat untuk segera menjabarkan bentuk kerja sama melalui Perjanjian Kerjasama (PKS) yg secepat mungkin dapat diimplementasikan. Selain pendampingan utama terhadap petani milenial juga kerjasama tersebut dapat diperluas dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi yang saling memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Sinergitas antara Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok dengan Polbangtan Bogor ini diapresiasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang menekankan pentingnya sinergitas untuk pelaksanaan program program Kementerian Pertanian. “Kita harus bekerja bersama, saling bersinergi untuk mencapai harmoni. Tidak saja antar lembaga di luar kementan, tapi juga sesama unit di Kementerian Pertanian” ujar Syahrul
“Mari berikan pelayanan yang prima, peningkatan kinerja pelayanan, dan bekerja sama membentuk jejaring kerja agar program pembangunan pertanian kedepan dapat dilaksanakan sesuai tujuan yang diharapkan,” tegas Syahrul.
Sementara itu. Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan PPSDMP menuturkan melalui pendidikan vokasi, Kementan berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian khususnya generasi milenial.
“Pendidikan vokasi punya peran penting hasilkan petani milenial yang berjiwa entrepreneur. Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru," jelas Dedi.