TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta - Menjelang Idul Fitri ulasan tentang ketersediaan pangan dan gejolak harga akan mewarnai berita. 

Berbagai upaya dilakukan agar stok beras dan pangan lain serta harganya memenuhi harapan produsen (petani) maupun konsumen. Kondisi pangan menjelang lebaran ini yang akan diangkat sebagai pokok berita dalam Tabloid kita Edisi kali ini.

Merayakan hari sesudah berpuasa di bulan Ramadhan bukan hanya terkait dengan ibadah tetapi juga kental dengan kultur dan tradisi.

Dan yang namanya tradisi tidak mudah untuk diubah begitu saja, selalu ada resistensi. Namanya juga tradisi.

Merayakan Idul Fitri tidak bisa dinilai hanya dengan logika, karena di sana ada kepuasan batin yang tinggi, yaitu silaturahmi dan kebersamaan seluruh keluarga.

Perjalanan pulang kampung yang melelahkan itu dipenuhi rasa sukacita. Semua itu ditebus dengan belanja dan pengeluaran yang kadang tanpa perhitungan.

Maka persoalan kebutuhan pangan pada saat hari raya keagamaan penting ini harus dipenuhi betapa pun besar biayanya.

Sejak sebulan sebelumnya pergerakan stok dan harga pangan terus dipantau. Itulah kesibukan sejumlah kementerian yang menangani masalah pangan. Termasuk solusi melalui impor misalnya, kalau perlu harus dilakukan.

Petani bersyukur harga gabah pembelian pemerintah (HPP) sudah dinaikkan dari Rp 4200/kg menjadi Rp 5000/kg sehingga cukup memberikan insentif bagi petani, dan harga beras yang sempat merangkak naik tidak berlanjut mengakibatkan gejolak.

Produksi juga memberikan harapan dan panen di berbagai sentra produksi cukup menggembirakan sehingga diprediksi produksi mencukupi bahkan akan surplus.

Berita tentang panen raya, upaya-upaya khusus untuk meningkatkan produksi dan menjaga gejolak harga di berbagai daerah menghiasi berita kali ini.

Kita akan menjumpai berita kunjungan ke lapangan oleh para pejabat terkait.

Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah untuk bantuan Pangan 2023 dilakukan dalam upaya menjaga stabilitas harga pangan dan menekan lonjakan inflasi.

Bantuan Pangan 2023 ini akan disalurkan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Kabupaten/Kota untuk 3 bulan alokasi yaitu Maret, April dan Mei. Masing-masing keluarga akan menerima sebanyak 10 kilogram per alokasi.

Berita-berita lainnya adalah tentang produksi cabai dan penjualan bibit sawit online yang perlu diwaspadai. Berbagai kasus ketidakpuasan penjualan melalui online yang dialami pembeli sering terjadi, tentu merupakan pekerjaan rumah bagi institusi yang menjaga agar penjualan online ini aman.

Bibit sawit berkualitas rendah sangat merugikan karena dampaknya baru diketahui beberapa tahun ketika tanaman itu berbuah.

Selain itu Proyek Upland yang sedang berlangsung tetap menjadi perhatian kita karena keberhasilannya sangat berpengaruh pada peningkatan produksi dan pendapatan petani.

Sahabat Tabloid Sinar Tani yang Budiman, selamat membaca dan menyimak. Seluruh Jajaran Komisaris, Direksi dan Karyawan Tabloid Sinar Tani mengucapkan "Selamat Idul Fitri, Taqabbalallaahu Minna wa Minkum, Mohon Maaf Lahir dan Batin".