TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Kekuatan sawit dalam menopang perekonomian negara tidak diragunkan. Sayangnya selama ini tidak banyak pelaku usaha mengembangan produk hilir minyak sawit. Bahkan ekspor produk sawit masih fokus pada crude palm oil (CPO). Ke depan, pengembangan bioindustri berbasis sawit harus menjadi perhatian pemerintah.
Betapa beruntungnya Indonesia memiliki sawit. komoditas pertanian yang satu ini bisa menjadi penopang perekonomian nasional. Sebagai negara pemasok hampir 60% minyak sawit dunia yang melibatkan 2,4 juta petani swadaya dan 16 juta tenaga kerja, sawit terus mendorong tren pertumbuhan ekonomi posist tanah air yang tercatat pada triwluan III 2022 mencapai angka 5,72%.
“Kuatnya posisi sawit sebagai minyak nabati di tingkat global juga tidak diragukan, karena 42 persen dari supply minyak nabati dunia itu dari kelapa sawit dibandingkan dengan minyak nabati lainnya,” ungkap Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS, Arfie Thahar saat Talkshow Perkebunan Expo di Jakarta, Rabu (21/12).
Arfie mengatakan, BPDPKS telah menghitung bagaimana pemanfaatan minyak sawit dengan data yang dimiliki, dari mulai adanya ekspor dan pemanfaatan di dalam negeri. Angka perkiraan produksi tahun 2023-2026 sekitar 56 juta sampai 59 juta ton, diperkirakan kenaikan rata-rata 4%. Sedangkan, ekspor kelapa sawit terjadi peningkatan yang juga hampir sama dengan produksi dalam negeri berkisar 28 juta sampai 31 juta ton di 2026.
“Untuk penggunaan di dalam negeri, Indonesia sekarang sedang menjalankan program biodisel dan ini yang paling banyak menyerap minyak sawit di Indoensia sebesar 11,4 juta ton dan di 2026 sebesar 13,2 juta ton,” ungkapnya. Bahkan menurutnya, diperkiraan akan terjadi peningkatan pemanfaatan dalam negeri karena adanya program B30 menjadi B35.
Sadangkan kebutuhan minyak goreng sebanyak 10 juta -11 juta ton. Kemudian ada sebagain yang diolah menjadi oil kimia dengan kebutuhan 1,2-1,3 juta ton di 2026. Namun dengan konsumsi domestik yang stagnan, Indonesia memerlukan produk hilir yang mampu menyerap stok CPO yang tinggi pada tahun-tahun mendatang. Salah satunya untuk kebutuhan energi.
Seperti apa program BPDPKS mendorong industri sawit? Baca halaman selanjutnya.