TABLOIDSINARTANI.COM, Malang --- Masa pandemi COVID 19, penyuluh tetap mendampingi petani di desa Arjosari, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, menghasilkan Emas dari tanah yaitu kedelai. 

Para petani khususnya petani kedelai yang ada di desa Arjosari kecamatan Kalipare sangat bersukacita dan bersemangat dikarenakan mereka dapat melakukan panen bersama kedelai. Sebagai salah satu tanaman pengganti atau pelengkap tanaman padi, kedelai juga merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomis dan nilai gizi yang sangat tinggi.

Penyuluh wilayah Desa Arjosari, Mahmud Hariyadi terlihat selalu mendampingi dan menyemangati para petani yang ada di wilayahnya yang tergabung dalam kelompok tani Ngudi Makmur II. "Dengan luas areal hamparan 40 ha yang  dimiliki oleh kelompok tani ini, penyuluh dan para petani termotivasi untuk memanfaatkan dan menanam komoditas kedelai ini," bebernya.

Dijelaskan dirinya, Kecamatan Kalipare yang sebagian wilayahnya ditanami oleh beberapa varietas tanaman padi, jagung dan kedelai atau pajale. Tanaman komoditas itu bisa tumbuh baik di wilayah Kalipare yang memiliki luas wilayah 11.958 km persegi.

"BPP Kalipare beserta seluruh penyuluh dan stake holder pertanian yang ada yang tergabung dalam kelompok tani berusaha secara maksimal dalam membudidayakan tanaman komoditas utama tersebut," tambahnya.

Selama ini, pemanfaatan lahan yang ada bisa di optimalkan walaupun permasalahan ketersediaan air selalu menjadi masalah utama. Dengan program dan kerjasama yang terjadwal, diharapkan produktivitas komoditas pajale dapat meningkat.

Dalam masa transisi ini dan program Kampung Tangguh yang dicanangkan pemerintah Kabupaten Malang melalui Kecamatan Kalipare, panen kedelai ini merupakan moment keberhasilan ketangguhan petani dalam mendukung sektor lumbung pangan yang ada. Ketergantungan akan beras pun bisa diseimbangkan dengan ketersediaan panen kedelai ini.