TABLOIDSINARTANI.COM, Sleman---Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Kragilan Tedjo, Godean, Sleman melakukan panen serentak di luas lahan 50 hektar (ha) dengan produktivitas 6,9 ton/ha. Keberhasilan panen merupakan buah dari sinergi penyuluh, petugas POPT dan BPTP Yogyakarta dalam menggerakkan Kostratani.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Heru Saptono mengatakan, panen padi seluas 50 ha di Poktan Kragilan Tedjo kali ini dilaksanakan serentak. bahkan terjadi peningkatan produktivitas dari 5,9 ton/ha menjadi 6,9 ton/ha, bakan ada yang sampai 8 ton/ha
“Terdapat kenaikan signifikan. Hal ini tidak terlepas dari kerjasama semua pihak seperti penyuluh, petugas POPT, dan BPTP Yogyakarta serta penerapan pola tanam padi serempak, trap barrier system, gropyokan tikus saat fase olah tanah dan sanitasi lingkungan, sanitasi lingkungan,” tutur Heru.
Dengan keberhasilan ini Heru mengungapkan, seluruh anggotan Poktan Kragilan berharap gerakan pola tanam serempak terus dilaksanakan agar produksi padi bisa dipertahankan, bahkan ditingkatkan lagi untuk mendukung kedaulatan pangan yang berkelanjutan.
Dalam rangka mendukung program Kostratani, Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Penyuluhan Pertanian, Pangan dan Perikanan (UPTD BP4) Wilayah II Godean, Sleman melakukan sinergi antara penyuluh pertanian, petugas POPT, dan peneliti dari BPTP Yogyakarta dalam kegiatan pendampingan dan pengawalan kegiatan mulai dari tanam, sehingga hingga panen serempak.
Panen padi kali dilaksanakan bersama Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Kepala BPTP Yogyakarta, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Kepala UPTD BP4 Wilayah II Godean, Muspika Kecamatan Godean, PPL dan juga kelompok tani (Poktan) Kragilan di Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupean Sleman yang berlangsung pada minggu I Agustus 2020.
Seperti diketahui, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo selalui mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi pertanian saat ini adalah mencukupi pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, penyuluh harus mendampingi petani untuk menggenjot produksi, sama-sama turun ke lapangan, tanam, olah tanah, panen secara berasama, serta mengolah hasil panen, mendistribusikan hasil panen, sehingga petani mendapat penghasilan yang layak.
Untuk percepatan pembangunan pertanian, diperlukan sinergi dan koordinasi pelaksanaan program di lapangan. Salah satunya dimulai dari perolehan data pertanian melalui Balai Penyuluh Pertanian (BPP) dengan program Kostratani (Komando Strategis Pembangunan Pertanian). Kostratani merupakan gerakan pembaharuan pembangunan pertanian nasional berbasis teknologi informasi melalui optimasi tugas dan fungsi BPP.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, peran Kostratani, selain sebagai pusat data dan informasi, juga menjadi pusat gerakan pembangunan pertanian. Kostratani juga menjadi pusat pembelajaran, konsultasi agribisnis, termasuk juga pusat pengembangan jejaring kemitraan.
“Penguatan BPP Kostratani untuk mendukung gerakan pembangunan pertanian dilakukan dengan berbagai cara. Seperti pendampingan dan pengawalan gerakan pembangunan pertanian, dan kolaborasi penyuluh pertanian dan petugas teknis fungsional lainnya,” kata Dedi Nursyamsi.