TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor -- Dunia usaha menuntut sumber daya manusia (SDM) memiliki wawasan global. Tak hanya dari segi keilmuan, namun juga kemampuan berbahasa asing. Menyikapi hal ini, Kementerian Pertanian terus mendorong SDM pertanian untuk meningkatkan kompetensinya. Tak terkecuali bagi mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor yang akan mengikuti program magang di Jepang dan Taiwan kerjasama Pusat Pendidikan Pertanian dengan Persol Global Worldforce.
Persol Global Worldforce mengirimkan sumber daya manusia yang siap bekerja dengan pengalaman di bidang pertanian, kemudian mengubah tempat kerja sesuai dengan musim di setiap area produksi. Adapun tujuan dilaksanakan program magang ini antara lain adalah untuk meningkatkan kapasitas usaha di bidang pertanian/peternakan, meningkatkan mutu lulusan Polbangtan/PEPI, mengembangkan kapasitas SDM Pertanian, transfer teknologi dan mindset dalam berusaha agribisnis, meningkatkan jejaring kemitraan usaha pertanian, dan meningkatkan peluang ekonomi kedua negara dalam bentuk ekspor komoditas pertanian.
Dalam rangka persiapan rangkaian kerjasama inilah, Persol Global Worldforce melakukan kunjungan untuk melakukan koordinasi di Kampus Polbangtan Bogor pada Jumat (27/01).
Adapun kualifikasi calon peserta dari mahasiswa diantaranya berusia 18-36 tahun, memiliki motivasi tinggi, sehat jasmani dan rohani untuk mengikuti pekerjaan bertani di Luar Negeri, merupakan petani muda yang mempunyai pengalaman aktif minimal satu tahun atau fresh graduate yang mempunyai latar belakang jurusan pertanian (diperoleh melalui teknik wawancara peserta), serta berpikiran terbuka dan mampu beradaptasi dengan masyarakat di Jepang dan Taiwan (diperoleh melalui teknik wawancara peserta).
Masaru Kawaguchi, selaku Tim Perwakilan Persol Jepang mengatakan bahwa nantinya, peserta akan dibekali dengan pelatihan bahasa dan budaya Jepang selama kurang lebih 4 bulan. Setelah itu, mahasiswa akan dipersiapkan untuk study dan training di negara tujuan. Setelah melalui proses uji kelayakan dan medical check up.
Syaifuddin, selaku Direktur Polbangtan Bogor berharap kerjasama ini tidak hanya berlaku bagi mahasiswa saja, tetapi juga untuk Dosen dan Karyawan. " Saya berharap, agar para mahasiswa yang berangkat memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya. kemudian dikembangkan di Indonesia agar ada proses penyelenggaraan pendidikan tinggi di Polbangtan Bogor bisa menjadi lebih baik", ujarnya.
Seperti yang dijelaskan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan, SDM pertanian perlu terus di-upgrade. Utamanya agar petani milenial pandai beradaptasi terhadap perkembangan dunia usaha.
“Kualitas SDM pertanian harus selalu ditingkatkan, sebab pertanian saat ini harus terus berinovasi dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.“ jelas Mentan Syahrul.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi meneguhkan upayanya menyiapkan SDM pertanian yang unggul. “Dan salah satu fokus BPPSDMP adalah mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, berdaya saing, serta berjiwa entrepreneur.” papar Dedi.
Dedi menekankan pentingnya SDM dalam pembangunan pertanian, terlebih pertanian terbukti berhasil menjadi penyangga perekonomian negara. Sehingga, perlu menyiapkan SDM pertanian dimulai sejak di bangku kuliah.