Talkshow Polbangtan Bogor dalam Dies Natalies ke 5
TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor -- Dalam rangka perayaan Dies Natalis ke-5 Polbangtan Bogor, panggung talkshow mengundang petani muda dan wirausaha sukses, pada talkshow Wirausaha secara hybrid persembangan dari Prodi Agribisnis Hortikultura (AGH) pada Kamis (10/8).
Suara semangat memenuhi ruang Aula Polbangtan Bogor kampus Cibalagung, tempat di mana cita-cita berpadu dengan kewirausahaan. Dengan tema 'Membangun Kewirausahaan: Bangga Menjadi Wirausahawan', talkshow ini mengundang jiwa-jiwa berjiwa besar untuk mencipta dan meraih profit.
Melalui Create your Spirit, Get the Profit, mahasiswa dan mahasiswi Polbangtan Bogor, bersama dengan para pengusaha dan calon pengusaha muda Indonesia, bersatu dalam semangat membangun masa depan gemilang melalui langkah-langkah kreatif dan berani.
Di panggung inspirasi ini, hadir tiga sosok wirausaha, Rahmat Pambudy, Diky Indrawibawa, dan Habib Alwi dari Mahir Farm. Mereka bukan hanya sekadar pengusaha sukses, tetapi pula pelajaran hidup tentang tekad, kreativitas, dan gigih dalam mengatasi tantangan.
Seiring waktu, perkembangan ekonomi kreatif telah mengukir cerita baru, di mana generasi muda menjadi 'gudang kreativitas dan inovasi', mengubah peluang menjadi kenyataan melalui jiwa kewirausahaan yang kuat.
Guru Besar Ilmu Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Rahmat Pambudy, membuka pandangan baru tentang pentingnya sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Angka signifikan ini menjadi panggilan untuk menggali potensi di sektor ini.
Dalam konteks ini, Dycky Indrawibawa menekankan perlunya bibit unggul, sebagai kunci menuju keberhasilan. Dengan bibit yang unggul, petani muda dapat menghadapi tantangan hama, penyakit, dan mencapai hasil panen yang melimpah serta berkualitas.
Para narasumber juga menggemakan seruan kepada petani milenial: mari ubah paradigma masyarakat! Kentang french fries yang seringkali menjadi pilihan di restoran besar memiliki harga yang menggemparkan, namun singkong yang potensial masih belum diberi tempat yang setara.
Masyarakat yang terbiasa harus dihadapkan pada alternatif baru, dengan singkong sebagai pilihan cemilan yang menggantikan kentang.
Melalui motivasi dan bimbingan dari narasumber, petani milenial diarahkan untuk menjadikan singkong setara dan bersaing dengan kentang dalam restoran atau kemasan.
Saat minat masyarakat terhadap singkong meningkat, produsen lain pun akan ikut memproduksi cemilan berbasis singkong, baik dalam restoran cepat saji maupun di pasaran.
Dampak positif dari perubahan ini adalah meningkatnya harga singkong hingga menyamai kentang, mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku, serta memberikan kemakmuran kepada petani singkong.
Tidak kalah menarik, Habib Alwi, setelah 17 tahun berkecimpung di peternakan domba kambing, telah menorehkan kesuksesan yang menginspirasi.
Keberhasilannya dalam mengexport 6000 domba kambing ke Malaysia, mencapai jumlah qurban 20.000 ekor, mengelola 1000 outlet penjualan susu kambing, dan menjual 10.000 ekor per tahun selama 5 tahun terakhir, menjadi contoh nyata bagi petani milenial untuk mengikuti jejak sukses dan menjadikannya motivasi dalam berwirausaha di bidang peternakan.
Kisah sukses Habib Alwi tak berjalan sejalan dengan sekilas pandang. Ia memulai dengan berjualan daging dari pintu ke pintu saat masih sekolah, menghadapi kegagalan beberapa kali.
Namun, ia tak pernah lelah, mempertahankan fokus dan keyakinannya. Dalam bisnis, ia menitikberatkan bukan hanya pada modal, melainkan juga latihan mental untuk menjalani perjalanan wirausaha.
Habib Alwi mengajarkan bahwa kunci utama sukses adalah keyakinan yang kuat dan tekad yang tak tergoyahkan.
Ia mengingatkan bahwa meraih sukses tak hanya mengandalkan modal, tetapi juga memerlukan upaya untuk menyisihkan sebagian rezeki, didukung oleh doa dan restu orangtua. Dengan demikian, usaha kita akan diberkahi dan mendapatkan ridho dari Allah.
Inspirasi para narasumber ini tentunya sejalan dengan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dengan tegas menggarisbawahi peran penting kaum milenial dalam memimpin pembangunan pertanian yang modern, maju, dan mandiri.
Pemerintah Indonesia, dalam semangatnya, terus mendorong pertanian sebagai lokomotif utama dalam menciptakan peluang kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan petani, serta memastikan kedaulatan pangan.
Regenerasi petani menjadi prioritas mutlak yang harus diwujudkan bersama, seperti yang ditegaskan oleh Menteri Syahrul. Kementan berkomitmen untuk merangsang kelahiran generasi pengusaha muda pertanian yang memiliki dampak positif pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat petani Indonesia.
Pernyataan ini diresonansi oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, yang menekankan perlunya dukungan generasi muda, khususnya kalangan milenial, dalam mengangkat derajat pertanian.
Ini adalah panggilan kepada kaum milenial untuk menjadi kekuatan pendorong dalam memajukan sektor pertanian, membawa inovasi dan kreativitas yang diperlukan untuk mengatasi tantangan zaman dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat pertanian Indonesia.