TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor -- Santri Pondok Pesantren Persatuan Islam 112 Bogor, Minggu (19/11) dilatih dalam penanganan panen dan Pascapanen Hidroponik oleh Dosen IPB University. Setelah sebelumnya diberikan pelatihan dasar bertani Hidroponik.

Dalam rangkaian program Dosen Mengabdi, IPB University melakukan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Tak terkecuali, Santri Tani. 

Selama ini pesantren dilabeli sebagai lembaga yang operasional ekonominya berasal dari syariah (iuran) santri maupun donasi dari pihak lain. Penguatan kemandirian ekonomi akan membebaskan pesantren dari pandangan tersebut. 

Di sisi lain, pondok pesantren juga bisa sebagai basis usaha di bidang pertanian atau agrobisnis modern berbasis korporasi, selain menghasilkan Santri Santri Tani Milenial sebagai progres regenerasi petani.

Karenanya, IPB University melalui Sekolah Vokasi IPB melakukan mentoring atau pelatihan Penanganan Panen dan Pascapanen Produk Hidroponik, setelah sebelumnya diberikan pelatihan dasar bertani Hidroponik.

"Kegiatan ini bertujuan memberikan pelatihan kepada para santri untuk dapat memahami panen dan pascapanen produk hidroponik maupun tanaman hortikultura secara umum," ungkap Ketua Program Studi Teknologi Industri Benih, Dr. Aldi Kamal Wijaya.

Dr. Aldi menjelaskan pentingnya memperhatikan ruang lingkup panen dan pasca panen untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi. 

Faktor seperti umur tanaman, ciri khusus, tujuan pemanfaatan, dan taksasi produksi memengaruhi penentuan waktu panen. 

"Penanganan panen harus memperhatikan ketidakrusakan hasil dan tanaman, serta penggunaan alat yang tepat," sebutnya.

Untuk Kegiatan pasca panen, seperti pembersihan, sortasi, grading, pengemasan, dan penetapan baku mutu, berpengaruh pada penentuan harga jual tinggi. 

Kegiatan mentoring dilanjutkan dengan sesi diskusi dimana para peserta antusias bertanya permasalahan teknis seputar penanganan produk hortikultura secara umum. 

Pihak pesantren yang diwakili Ust. Muhaerin selaku Mudir Mu’alimin (Aliyah) memberi apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan pelatihan ini.